Timika, Jubi – Komandan Pangkalan TNI AU Yohanis Kapiyau di Timika, Letkol Pnb Slamet Suhartono menyatakan TNI akan melakukan investigasi kasus tergelincirnya pesawat Boeing 737 AI-7304 TNI AU. Pesawat itu tergelincir saat mendarat di Bandara Mozez Kilangin, Timika, ibu kota Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah pada Senin (17/4/2023) malam.
Hal itu dinyatakan ujar Suhartono kepada wartawan di Timika pada Selasa (18/4/2023). “Pesawat tersebut mendarat [dan] harus berhenti [di landasan pacu. Akan tetapi] dia [pesawat] bablas [tergelincir]. Itu pun tidak banyak, kurang lebih dari 10 meter,” ujar Suhartono.
Suhartono menyatakan insiden itu terjadi saat landasan pacu dalam keadaan basah. Karena tergelincir keluar dari landasan pacu, penyangga roda depan pesawat patah.
Menurut Suhartono, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. “Pesawat [itu] sudah kami tarik ke hanggar dan kita bersihkan. Semua kru pesawat aman, tidak ada yang luka-luka,” katanya.
Suhartono menyatakan saat kecelakaan terjadi ada sekitar 20 orang di dalam pesawat Boeing TNI AU itu. Menurutnya, pesawat itu sedang melakukan penerbangan rutin ke Papua.
“[Pesawat itu] terbang dari Ambon menuju Timika [untuk] dukungan cuti lebaran. Kalau pesawat militer itu ketentuannya [boleh] mengangkut pasukan dan keluarga. Di wilayah Papua memang diperbolehkan [mengangkut] anggota [TNI] dan keluarga, tidak hanya Paskhas,” ujarnya.
Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Marsma Indan Gilang Buldansyah menyatakan TNI AU telah membentuk tim investigasi untuk menjalankan investigasi tersebut. “TNI AU telah membentuk tim untuk melakukan investigasi insiden tersebut,” kata Gilang dalam keterangan tertulis yang diterima Jubi pada Selasa.
Gilang menyatakan pesawat itu berhasil melakukan pendaratan dengan normal walaupun kondisi landasan pacu basah karena hujan. Akan tetapi, pesawat Boeing 737 AI-7304 itu tergelincir di ujung landasan pacu 12 Bandara Mozes Kilangin. Gilang menyatakan pesawat itu akhirnya dievakuasi ke hanggar Unit Penyelenggara Bandar Udara atau UPBU Dinas Perhubungan Mimika. (*)