Jayapura, Jubi – Gubernur Papua nonaktif, Lukas Enembe dikabarkan mengalami sakit pada bagian belakang karena harus tidur beralaskan kasur tipis Rumah Tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK di Jakarta. Hal itu dinyatakan kuasa hukum Lukas Enembe, Stefanus Roy Rening di Kota Jayapura, Selasa (1/2/2023).
“Di penjara Pak Lukas tidur di atas tempat tidur beton dan hanya beralaskan kasur tipis. [Kondisi itu] membuatnya tidak bisa tidur, dan [bagian] belakang [badannya] sakit,” kata Roy.
Menurut Roy, Tim Kuasa Hukum Gubernur Papua sudah meminta KPK agar bisa memberikan pelayanan yang baik kepada kliennya, mengingat kondisi Lukas Enembe sedang sakit. “Beliau sudah mengeluh cepat capek, terlalu tipis kasurnya, dan tidak dapat bantal. [Itu] menurut beliau kepada kami [dari] tim hukum,” ujarnya.
Gubernur Papua non aktif, Lukas Enembe saat ini tengah menjalani penyidikan kasus dugaan penerimaan gratifikasi atau suap senilai Rp1 miliar. Sejak 11 Januari 2023, Enembe yang tengah mengalami komplikasi sakit stroke, gagal ginjal, dan sejumlah penyakit lainnya ditahan di Rumah Tahanan KPK di Jakarta, dan secara berkala dibawa KPK untuk berobat jalan di RSPAD Gatot Subroto. Akan tetapi, sejak beberapa waktu lalu, Enembe menolak menjalani pengobatan di RSPAD Gatot Subroto.
Roy membenarkan bahwa fasilitas rumah tahanan harus dibatasi, akan tetapi ia mengingatkan bahwa harus ada perlakukan yang berbeda bagi tahanan yang tengah sakit. “Keadilan untuk semua orang, saya sangat setuju. Tapi tidak boleh disamakan untuk semua orang, baik itu untuk orang yang sehat dan orang yang sakit,” ujarnya.
Roy mengatakan bahwa video yang beredar menunjukkan Lukas Enembe terlihat baik-baik saja. Akan tetapi, Roy menyatakan Enembe masih dalam keadaan sakit dan membutuhkan perawatan medis yang serius.
“Ini yang mau saya sampaikan. Beliau itu dalam keadaan yang sangat tertekan di dalam tahanan. Kami minta agar KPK memperbaiki pelayanan dan segera mengkabulkan keinginan Lukas Enembe [untuk berobat ke Singapura], sebab jika tidak sudah bisa dipastikan kondisi beliau akan drop. Kalau beliau drop dan ada apa-apa dengan kesehatan beliau, siapa yang bertanggungjawab?” Roy bertanya. (*)
Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!