Jayapura, Jubi – Pemerintah Kota Jayapura melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian mengajak masyarakat untuk melestarikan pangan lokal sebagai bentuk ketahanan pangan.
“Mengkonsumsi makanan tradisional yang berasal dari umbi-umbian, seperti sagu, singkong, ubi, dan keladi,” ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Jayapura, Jean Hendrik Rollo, di Kantor Wali Kota Jayapura, Selasa (4/7/2023).
Dengan mengkonsumsi pangan lokal sebagai upaya dalam mendorong ketahanan pangan agar tidak terlalu bergantung pada beras sebagai makanan pokok.
“Mengkonsumsi pangan lokal juga merupakan salah satu bentuk melestarikan kekayaan asli Papua. Panganan lokal di Kota sangat berlimpah, namun pemanfaatan [dikonsumsi] masih kurang karena sebagian besar masih mengandalkan beras,” ujarnya.
Selain melestarikan makanan tradisional dan meningkatkan ketahanan pangan, juga dapat meningkatkan produksi pangan non beras sekaligus meningkatkan pendapatan petani dan pedagang pangan lokal.
“Pangan lokal memiliki banyak manfaat yang dibutuhkan oleh tubuh dan menyehatkan. Kalau bisa setiap hari harus ada menu pangan lokal. Kalau tidak dilestarikan hanya tinggal jadi cerita bagi anak cucu ke depan,” ujarnya.
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Jayapura secara rutin mengkampanyekan kandungan gizi yang ada pada pangan lokal kepada masyarakat.
“Ini sudah kami lakukan. Ke depan, kami terus kembangkan guna mewujudkan kemandirian pangan pada konsumsi tingkat keluarga sebagai menu utama setiap hari. Selain bisa dikonsumsi secara langsung, pangan lokal yang berasal dari umbi-umbian ini, bisa diolah menjadi kuliner seperti kue,” ujarnya.
Jean Rollo menambahkan statistik konsumsi beras di ibukota Provinsi Papua mencapai 120 kilogram per orang per tahun. Sementara, konsumsi pangan lokal seperti sagu, singkong, dan keladi masih sangat minim atau 25 persen setiap tahun.
“Mari kita mengkonsumsi makanan beragam, bergizi, seimbang, dan aman dengan memanfaatkan pangan lokal hasil bumi sendiri,” katanya. (*)