Jayapura, Jubi – Markas Besar Polri memperpanjang Operasi Satuan Tugas Damai Cartenz untuk menindak kelompok bersenjata Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat atau TPNPB. Selain Operasi Damai Cartenz itu, dua operasi yang dinamakan Rastara Samara Kasih atau Rasaka Cartenz dan Aman Nusa juga akan dijalankan secara bersamaan.
Kepala Operasi Satuan Tugas Damai Cartenz, Kombes Faizal Ramadhani mengatakan, seluruh kegiatan Operasai Damai Cartenz pada tahun 2023 akan lebih berfokus kepada penegakkan hukum. Operasi Rasaka Cartenz yang dikendalikan Kepolisian Daerah (Polda) Papua akan berfokus kepada pembinaan. Sementara operasi Aman Nusa akan dikendalikan langsung oleh Markas Besar Polri.
“Jadi tiga operasi ini adalah bentuk strategi Polri dalam penanganan Papua. Jadi ada kegiatan pembinaan, penegakan hukum, dan penebalan atau penambahan pasukan,” kata Faizal di Kota Jayapura, Selasa (31/1/2023).
Faizal menyatakan Operasi Damai Cartenz memiliki tantangan untuk mengelola jumlah personel yang ada, mengingat wilayah yang harus diamankan dan berbagai gangguan keamanan yang ada. Menurutnya, jumlah personel Operasi Damai Cartenz saat ini adalah 900 orang.
“Saat ini jumlah personel Damai Cartenz hanya 900 orang, jauh berbeda dari tahun sebelumnya, sekirar 1.925 orang. Dengan jumlah yang ada saat ini, saya sudah mengusulkan ke Mabes Polri agar perlu ada penebalan [atau penambahan] pasukan. Hanya [saja], [penambahan pasukan itu] mungkin akan [berada] di bawah kendali Kepala Biro Operasi Polda Papua,” ujarnya.
Menurut Faizal, Operasi Damai Cartenz setidaknya sudah menjauhkan kelompok bersenjata TPNPB dari kawasan perkotaan atau pusat pemerintahan. Keberhasilan itu antara lain terjadi di Kabupaten Intan Jaya dan Ilaga.
“Sejauh ini, strategi sudah kami lakukan seperti di Kabupaten Intan Jaya, yang mana kelompok TPNPB sudah jauh. Kalau di Ilaga posisi mereka [TPNPB] sudah ada di Sinak. Intinya, kami ingin kelompok itu tidak ada di dalam kota-kota kabupaten,” ujar Faizal.
Faizal menyatakan langkah penegakan hukum Operasi Damai Cartenz akan terus dilanjutkan. “Polda Papua juga sudah mengumumkan106 [orang yang masuk dalam] Daftar Pencarian Orang [atau DPO], [merekada adalah] anggota TPNPB. Dalam hal penegakan hukum, setiap tahunnya, [kami] menangani 40 – 50 perkara,” katanya.
Faizal mengakui jumlah perkara dalam upaya penegakan hukum pada tahun 2022 menurun dibandingkan tahun sebelumnya. Menurutnya, hal itu terjadi karena Operasi Damai Cartenz juga menggunakan strategi yang lebih humanis, kendati tetap tidak meninggalkan pendekatan penegakan hukum.
“Yang jelas, tahun ini [fokus Operasi Damai Cartenz] lebih kepada pendekatan penegakkan hukum. Itu kami lalukan bukan hanya kepada kelompok TPNPB saja, tetapi juga kepada penyuplai logistik, senjata, dan amunisi,” tegasnya. (*)