Jayapura, Jubi โ Para penjual bensin eceran di pinggir jalan raya yang menghubungkan Kota Jayapura dan Sentani, ibu kota Kabupaten Jayapura dilarang berjualan sepanjang Selasa (20/9/2022). Larangan itu disampaikan mobil patroli polisi yang berkeliling pada Senin (19/9/2022).
Salah satu penjual bensin eceran di kawasan Expo Waena, Irfan mengaku ia telah menghentikan penjualan bensin ecarannya sejak Senin malam pukul 22.00 WP. Ia mengaku tidak berjualan bensin untuk mengikuti larangan yang disampaikan polisi, demi mengantisipasi rencana demonstrasi yang dimobilisasi Koalisi Rakyat Papua Save LE pada Selasa.
“Polisi melarang kami untuk menjual bensin. Mereka umumkan lewat mobil patroli, agar [kami] tidak menjual bensin. Mereka melarang karena ada demo. Jadi kami tidak jualan, meskipun [persediaan] bensin eceran [masih] ada,” kata Irfan saat ditemui Jubi pada Selasa.
Irfan mengakui banyak pelanggan yang datang dan ingin membeli bensin. Akan tetapi, ia tidak melayani permintaan para pelanggannya itu. “Kami ikuti imbauan polisi. Kami penjual bensin tidak berani memberikan bensin,” katanya.
Salah seorang warga Sentani, Gundi Tabuni mengatakan ia sempat kewalahan mencari bensin eceran di wilayah Abepura dan Waena. Ia mengaku sudah mencari penjual bensin sejak Senin malam.
“Sejak semalam sekitar pukul 22.00 WP, saya cari bensin eceran karena motor kehabisan bensin. Tetapi saat saya menghampiri para penjual bensin eceran di tepi jalan, mereka tidak berani jualan karena ada imbauan dari polisi untuk tidak berjualan,โ kata Tabuni.
Tabuni mengatakan ia hendak pulang ke Sentani, tapi tidak sempat pulang motornya kehabisan bensin. โSaya baru bisa mengantre bensin di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum tadi pagi sekitar pukul 10.00 WP. Itupun sebelum demonstrasi berlangsung,โ kata Tabuni. (*)