Sentani, Jubi β Masyarakat mengeluhkan genangan air saat datangnya hujan pada sejumlah ruas jalan di Kota Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua.
Seperti yang terjadi pada, Jumat (6/5/2022) kemarin, akibat hujan yang mengguyur Jayapura sejak Kamis (5/5/2022) malam hingga Jumat menimbulkan akses jalan di depan Kantor Pengadilan Agama Sentani dan di depan pertigaan lampu lalu lintas arah menuju bandara Sentani dan di samping SMK Negeri Sentani.
Dari pantauan Jubi sejak Jumat pagi itu, ruas jalan utama arah Sentani menuju Waena bergenang melewati trotoar sehingga membuat pengguna kendaraan bermotor dan mobil butuh ekstra hati-hati.
Kondisi itu bahkan mengakibatkan kendaraan bermotor dan angkutan umum memilih untuk memutar haluan untuk menghindari genangan air.
Nikson, salah seorang supir angkutan umum di Sentani menyatakan kesal dengan kondisi jalan terbut yang ketika hujan selalu tergenang. Kejadian sangat menganggu aktifitas dia, maupun warga lainnya.
“Air kalau naik biasa saja, paling setinggi ban mobil tidak mengapa, ini sampai ada yang masuk kena dalam mobil, kami juga khawatir kalo [kalau] mobil mati pas [berhenti] di tengah-tengah air tergenang kita bisa apa,” kata Nikson kepada Jubi di Sentani, Jumat (6/5/2022)
Nikson hanya pasrah atas situasi ini, dimana setiap musim hujan, kondisi ruas jalan yang bergeng acapkali menggangu para pengendara kendaraan bermotor dan mobil apalagi mereka sebagai sopir angkutan umum. Ia berharap pemerintah setempat bisa mensikapi dan merespon segera situasi ini.
“Jalan ini ada di depan mata dan juga ada di dalam kota, kenapa masalah ini tidak diatasi dengan baik. Jangan biarkan ini [jalan tergenang] menjadi masalah yang nanti ujung-ujungnya membuat masyakarat kecewa terus dengan pelayanan pemerintah,” ujarnya.
Nikson menyatakan, setiap kali Mau dan tidak mau ia harus menabrak genangan air.
“Saya [sebagai sopir angkutan umum] jadi pasti merasakan betul kalau jalan tergenang. Β saya tidak tahu yang lain seperti apa yang mereka pikir,” jelasnya
Pengemudi angkutan umum trayek Sentani Hawai lainnya, Parisman meminta agar ada langkah-langkah penanganan serius yang dilakukan pemerintah untuk segera mengatasi genangan air.
“Kami cuman minta di daerah itu di tinggikan saja agar tidk terjadi seperti sekarang,” ucapnya.
Ketika melintas di saat air tergenang di depan kantor pengadilan agama Sentani, sudah menjadi langganan baginya.
“Saya kalau melintasi jalur itu [jalan yang bergenang] pas banjir itu sudah sering, dan air masuk dan kena dampaknya dan kadang-kadang mesin kendaraan basa dan bermasalah,” ucapnya.
Salah seorang pengemudi motor, Maria Selena mengaku ketika melintas sering alami problem yang serupa. Menurutnya sejumlah ruas jalan tergenang air menjadi pemandangan lumrah buat pemerintah.
“Kalau hujan dan jalan sudah tertutup [tergenang] dengan air itu saya punya motor biasa macet, karena motor metik dan pendek jadi jelas air kena mesin motor,” ucapnya
Perempuan yang tinggal di Sabron Sari ini mengatakan, seharusnya kejadian tersebut pemerintah bisa cepat mengatasi dan ambil langkah-langkah penanganan serta tidak didiamkan berlarut-larut begitu saja.
Selain sejumlah ruas jalan di dalam kota Sentani, beberapa titik yang menjadi langganan banjir diantaranya pada ruas jalan utama Sentani arah Waena, Kota Jayapura, tepatnya di wilayah Netar.
“Ini jalan utama dan kenapa penyakit [jalanan sering banjir] ini masih terus ada, apakah pemerintah dorang tidak lewat jalan ini kah? Atau memang dong tidak tahu kalau jalan ini ada air yang tergenang,” tutur Maria. (*)
Discussion about this post