Jayapura, Jubi – Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Jayapura, Provinsi Papua, Jean Hendrik Rollo, mengatakan kebutuhan daging sapi lokal baru 40 persen dari populasi jantan setiap tahun.
“Sisanya distribusi antarpulau terutama daging sapi beku sebesar 60 persen yang didatangkan,” ujar Jean Rollo di Jayapura, Kamis (26/5/2022).
Dikatakan Rollo, populasi sapi setiap tahun ada 1.000 ekor atau sebesar 15 persen dari kelahiran sapi betina baru, karena peningkatan produktivitas sapi betina induk.
“Kami terus berupaya meningkatkan produksi sapi sehingga mengurangi ketergantungan dari luar daerah, dengan penggunaan teknologi inseminasi buatan secara masif atau sistem perkawinan buatan antara sapi lokal dan luar daerah,” ujar Jean Rollo.
Menurutnya meski baru bisa memenuhi 40 persen kebutuhan daging sapi, namun itu mencukupi kebutuhan konsumen sekaligus menekan harga penjualan di pasar.
“Sapi lokal, sapi Bali, dan sapi jenis Limosin yang kami kembangkan di sentra produksi sapi di Distrik Muara Tami. Kami juga memperbaiki kualitas sapi sehingga bisa memenuhi kebutuhan konsumen,” ujar Jean Rollo.
Lanjutnya, penggemukan sapi potong untuk meningkatkan jumlah bobot sapi pada umumnya berlangsung antara 4-6 bulan, disertai dengan pemberian vitamin sehingga sapi berkualitas.
“Kami mengindari pemotongan sapi betina dan perkawinan sesama sapi lokal karena mempengaruhi kualitas sapi. Sosialisasi dan edukasi terus kami lakukan sehingga peternak bisa menghasilkan sapi dan daging berkualitas,” ujar Jean Rollo.
Jean Rollo berharap dengan perbaikan kualitas serta peningkatan produksi sapi, bukan hanya memenuhi kebutuhan masyarakat, tetapi bisa sampai melakukan ekspor sehingga meningkatkan pendapatan peternak sapi. (*)
Discussion about this post