Jayapura, Jubi โ Juru Bicara Petisi Rakyat Papua atau PRP, Jefry Wenda ditangkap polisi di Perumnas 4, Kota Jayapura pada Selasa ( 10/5/2022). Polisi juga menangkap tujuh orang lain, termasuk Juru Bicara Komite Nasional Papua Barat atau KNPB, Nesta Suhuniap.
Sejumlah saksi mata yang ditemui di sekitar lokasi penangkapan menuturkan penangkapan terjadi saat Jefry Wenda, Nesta Suhuniap, dan enam orang lainnya sedang duduk-duduk di salah satu rumah di Perumnas 4. Keenam orang yang ditangkap bersama Jefry Wenda dan Nesta Suhuniap itu adalah Omizon Balingga, Iman Wenda, Marthen Rumbiak, Marthen Manggaprouw, seorang anggota Alinasi Mahasiswa Papua yang belum diketahui namanya, dan seorang perempuan yang belum diketahui namanya.
Saksi mata menceritakan bahwa polisi tidak berseragam datang menggunakan beberapa mobil dan dua sepeda motor. โIntel bertanya, โapakah Jefry bertanggung jawab atas aksi Petisi Rakyat Papua hari ini?โ Lalu [Jefry] menjawab โSaya siap tanggung jawab atas aksi hari ini.โ Kemudian [dia ditangkap], telepon selular, laptop, dan barang lainnya disita,โ kata saksi itu.
Kantor Berita Antara melansir pernyataan Kaops Damai Cartenz, Kombes Pol Muhammad Firman yang menbenarkan informasi soal penangkapan itu. “Memang benar Juru Bicara Petisi Rakyat Papua sudah ditangkap, dan saat ini diperiksa penyidik di Kepolisian Resor Kota Jayapura,” kata Firman pada Selasa.
Pada Selasa,ย massa aksi yang tergabung dalam Petisi Rakyat Papua melakukan aksi serentak di beberapa kota untuk menyampaikan aspirasi mereka yang menolak Otonomi Khusus Papua dan rencana pemekaran Papua. Para pengunjuk rasa juga akan menuntut referendum bagi bangsa Papua.
Di Jayapura, aksi itu diikuti mahasiswa dan pemuda dari berbagai kampus, dan berencana menyampaikan aspirasi mereka kepada DPR Papua. Akan tetapi, ketika mereka belum lagi menyampaikan aspirasinya, massa itu dibubarkan polisi.
Polisi membubarkan para pengunjuk rasa dengan semprotan water canon dan tembakan gas air mata, tanpa terlebih dahulu memperingatkan para pengunjuk rasa. Polisi juga ย mengejar para pengunjuk rasa yang berlari ke arah Waena, Expo, Abepura, dan Kampus Universitas Cenderawasih. Massa akhirnya gagal melanjutkan longmarch menuju Kantor DPR Papua. (*)
Discussion about this post