Jayapura , Jubi – Pihak kepolisian membubarkan paksa massa aksi di Expo menggunakan tembakan gas air mata dan water canon. Massa aksi serentak atas nama Petisi Rakyat Papua (PRP) menyuarakan penolakan Daerah Otonom Baru (DOB) dan Otsus.
“Kalian dikasih waktu 10 menit untuk membubarkan diri. Ade-ade lebih baik kembali pulang ke asrama. Aksi kalian hari tidak ada izin,” kata Kapolsek AKP Frengky Rumbiak kepada massa.
Massa yang tergabung dalam Petisi Rakyat Papua itu kocar-kacir akibat terkena semprotan water canon dan gas air mata. Masa berkumpul di Expo sejak pukul 8 pagi.
Dari awal pihak kepolisian tidak memberikan izin dan mengancam akan membubarkan massa aksi. Walaupun pun demikian massa tetap menyampaikan aspirasi penolakan terhadap DOB dan Otsus.
“Kami hadir di sini untuk menyampaikan aspirasi rakyat Papua menolak DOB dan Otsus,” ujar salah satu perwakilan massa yang menyampaikan aspirasi.
Akan tetapi pada pukul 10 pagi akhirnya massa dibubarkan oleh pihak kepolisian secara paksa. Sejauh pantauan, tidak ada massa yang terluka mau pun ditangkap.
Hingga kini aktivitas di Expo kembali normal, hanya terlihat pihak kepolisian yang masih berjaga di Expo.
Sementara itu, aktivitas warga mulai dari pusat/jantung kota Jayapura, Entrop, Kotaraja dan Abe berjalan seperti biasa. Arus lalu lintas ramai lancar, aparat terlihat berjaga-jaga di pertigaan PTC Entrop, Skyland dan lingkaran Abe. Aktivitas ekonomi berjalan seperti biasa. Di daerah Abe terpantau hanya beberapa toko memilih tutup.
Kabag Ops Kepolisian Resort Jayapura Kota, Kompol L. Guruh Prawira Negara, S.I.P., S.IK kepada wartawan, Senin (9/5/2022) sore mengatakan jumlah personil yang diturunkan untuk mengantisipasi demonstrasi hari ini keseluruhan totalnya ada 1.181 personel yang terdiri dari Polri dan satuan elitnya dan gabungan TNI,(*)
Jurnalis Jubi, Alexander Loen berkontribusi dalam berita ini
Discussion about this post