Jayapura, Jubi – Juru Bicara Nasional Komite Nasional Papua Barat atau KNPB, Ones Suhuniap mengakui Filep JS Karma sebagai tokoh pemersatu perjuangan kemerdekaan Papua. Selain itu, Filep Karma juga guru revolusi sekaligus guru para aktivis Papua merdeka serta rakyat Papua.
“Beliau selama hidupnya mengabaikan diri, konsisten berjuang untuk tanah air dan mendidik kami generasi muda untuk terus berjuang secara damai dan tidak takut untuk bicara kebenaran, termasuk bicara Papua merdeka di manapun dan kapanpun,” kata Suhuniap melalui keterangan pers yang diterima Jubi pada Kamis (2/11/2022).
Tokoh pergerakan kemerdekaan Papua, Filep JS Karma ditemukan meninggal di Pantai Base G, Kota Jayapura, pada Selasa (1/11/2022). Penyintas Tragedi Biak Berdarah itu telah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Expo Waena pada Rabu (2/11/2022) malam.
Suhuniap mengatakan generasi muda Papua, khususnya para aktivis Papua belajar banyak dari mendiang Filep Karma. Dalam perjuangannya, beliau selalu mengedepankan nilai humanisme, konsisten, dan tidak takut kematian. Hal itu yang beliau ajarkan kepada generasi muda Papua.
“Semasa hidupnya beliau meninggalkan segalanya, dan yang patut dipuji adalah meninggalkan kesenangan pribadi, karir, dan jabatan dalam birokrasi kolonial untuk berjuang demi tanah air. Beliau selalu menghormati semua orang, tanpa membeda-bedakan, anti rasisme dan diskriminasi. Dalam konteks perjuangan, Filep Karma posisikan diri sebagai tokoh bangsa, tidak terlibat dalam kelompok perjuangan atau faksi manapun,” katanya.
Bagi Suhuniap, sosok Filep Karma adalah nasionalis dan patriot Papua sejati. Penyintas Tragedi Biak Berdarah itu ย menghormati setiap perbedaan dan selalu mengedepankan nasionalisme Papua, selalu terlibat dalam aksi di jalanan.
“Kami semua angkat topi untuk Filep Karma, karena beliau tidak pernah memposisikan dirinya sebagai tokoh atau pemimpin yang elitis, egois. Selalu merendahkan diri dan sesuaikan diri. Beliau peduli terhadap kebersihan lingkungan,” katanya.
Suhuniap mengatakan selama berjumpa dengan Filep JS Karma, ia pernah menyaksikan berapa kali aksi demonstrasi damai di beberapa tempat. Selesai aksi, Filep Karma ikut terlibat membersihkan sampah para demonstran. Filep Karma antara lain melakukan hal itu usai mengikuti demonstrasi tanggal 10 April 2022 di Lingkaran Abepura, Kota Jayapura.
“Perjuangan Filep Karma akan dikenang dan akan dijadikan catatan dalam sejarah penindasan dan sejarah perjuangan pembebasan nasional Bangsa Papua Barat. Kematian beliau membawa duka yang mendalam bagi bangsa dan bagi aktivis politik Papua merdeka, aktivis HAM dan demokrasi, bukan hanya di Papua, tetapi di Indonesia dan juga di dunia internasional,” katanya.
Suhuniap mengatakan ada kejanggalan dalam kronologi kematian Filep Karma. Suhuniap mengatakan perlu dibentuk Tim Investigasi Independen yang melibatkan pemerhati HAM di Indonesia, Papua, dan bila perlu melibatkan aktivis HAM internasional, untuk mengungkap penyebab meninggalnya Filep Karma.
“Kami Komite Nasional Papua Barat KNPB menyampaikan banyak terima kasih kepada keluarga Karma dan Suku Biak, karena beliau Filep Karma dilahirkan dan dibesarkan sampai sekolah oleh keluarga, tetapi berdiri untuk semua Orang Asli Papua, dari Sorong sampai Merauke,” katanya.
Suhuniap menyampaikan terima kasih juga kepada bangsa Papua, dari Sorong sampai Merauke, dan seluruh komponen rakyat Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, dan Kabupaten Keerom yang ikut mengantarkan jenazah almarhum dari Dok 5 sampai ke pemakaman di Tempat Pemakaman Umum Expo Waena. Suhuniap mengatakan berterima kasih atas partisipasi semua pihak ikut ambil bagian mengantar jenazah almarhum Filep Karma dengan damai dan aman.
“Terima kasih Ondoafi Richard Ohee telah mengizinkan dan memberikan tanah kepada rakyat Papua untuk pemakaman dan penghormatan terakhir kepada pemimpin Bangsa Papua Barat, Filep Karma,” katanya. (*)