Jayapura, Jubi – Warga di Kota Jayapura, Provinsi Papua, diminta melakukan mitigasi bencana atau upaya mengurangi risiko dan dampak bencana alam terjadi, mengingat belakangan ini curah hujan masih tinggi.
“Kami sudah imbau agar membangun pada kawasan yang aman dan nyaman, tapi ini kan kebutuhan hidup,” ujar Penjabat Wali Kota Jayapura, Frans Pekey di Jayapura, Minggu (24/7/2022).
Pekey mencontohkan, seperti membuat peta rawan bencana, pembuatan bangunan tahan gempa dan banjir, penanaman pohon bakau, penghijauan hutan, memberikan penyuluhan meningkatkan kesadaran masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana.
“Waspada kemungkinan terjadi bahaya banjir dan longsor sehingga tidak menimbulkan korban jiwa, kerugian ekonomi, dan kerusakan sumber daya alam,” ujar Pekey.
Pekey berharap agar warga mengetahui cara melakukan evakuasi mandiri, pahami status peringatan dini, memiliki kesiap-siagaan, tanggap darurat, dan rehabilitasi hutan.
“Membersihkan lingkungan masing-masing dari sampah agar tidak menumpuk di drainase, yang menyebabkan menumpuknya sedimen. Tidak membuang sampah sembarangan,” ujar Pekey.
Kepala BPBD Kota Jayapura, Asep Mulyana mengatakan, mitigasi bencana berupa upaya mengurangi risiko bencana melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana.
“Daerah rawan bencana seperti di APO, Dok 9, SMA 4, Entrop, organda, yang menjadi langganan banjir dan longsor. Kami juga sudah memasang penanda evakuasi, agar warga tahu kemana harus berlindung bila terjadi bencana,” ujar Asep.
Dikatakan Asep, seharusnya Mei-Agustus sudah masuk musim kemarau, namun fenomena La Nina yang menyebab masih sering terjadi turun hujan meski sedang, namun dalam intensitas tinggi.
“La Nina adalah fenomena alam yang menyebabkan udara terasa lebih dingin atau mengalami curah hujan yang lebih tinggi, akibat dari suhu muka laut mengalami pendinginan di bawah suhu normal,” ujar Asep.
Asep berharap warga terhindari dari bahaya banjir dan longsor, sehingga warga hidup dengan tenang, aman, dan nyaman dalam melakukan aktivitas. (*)
Discussion about this post