Jayapura, Jubi – Sanggar Papua Golden Tiger Jayapura menampilkan barongsai untuk memeriahkan perayaan Imlek di depan Vihara Arya Dharma di Jl Ring Road Jayapura, Wahno, Viharaaryadharma, Kota Jayapura, Sabtu (10/2/2024).
Pertunjukan barongsai itu dimainkan anak-anak dari berbagai suku di Indonesia dan membawa pesan damai di tahun politik Pemilu 2024.
Pelatih Sanggar Papua Golden Tiger Jayapura Budi kepada Jubi mangatakan perayaan Imlek tahun ini berbarengan dengan musim tahun politik.
“Di sini kita jadi ingat almarhum Gus Dur 23 tahun yang lalu meresmikan Imlek sebagai hari libur nasional,” ujarnya.
Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) mengeluarkan Keputusan Presiden Nomor 9 Tahun 2001 pada 9 April 2001 yang menetapkan Imlek sebagai Hari Libur Nasional.
“Gus Dur berbicara begini, Indonesia itu penuh kemajemukan dari berbagai macam suku, termasuk orang Cina, dari etnis Tionghoa, terus sementara di Jayapura sini saya secara pribadi melihat keberagaman yang dikatakan almarhum Gus Dur,” ujarnya.
Tim Papua Golden Tiger Jayapura, kata Budi, juga terdiri dari berbagai suku. Budi merupakan suku Tengger di bawah kaki Gunung Bromo. Ada juga orang Madura, orang Buton, dan anak-anak dari Papua juga banyak yang bergabung di sanggar tersebut.
“Inilah yang ingin kami tunjukan ke khalayak umum, Imlek itu bukan sekedar orang Cina punya, tapi semua rakyat Indonesia, kita semua merayakan imlek,” ujarnya.
Budi menambahkan untuk pemain barongsai kebanyakan dari anak-anak di sekitar lingkungan tempat berlatih mereka di Argapura, Kota Jayapura.
“Kami juga punya misi daripada anak-anak ini main kanan-kiri tidak jelas dan terlibat pergaulan yang salah, kami pun mengajak mereka ikut bergabung. Jadi barongsai ini seperti hobi dan juga bisa dibilang olahraga,” ujarnya.
Salah seorang penggurus Sanggar Papua Golden Tiger Jayapura, Muslimin juga mengajak anak-anak Papua yang berminat bisa ikut bergabung ke sanggar mereka.
“Kami pengurus serta pelatih Sanggar Golden Tiger serta pelatih mengajak anak-anak Papua yang ingin berlatih dengan kami, pendaftarannya tidak di pungut biaya,” kata Muslimin.
Seorang pengunjung yang baru pertama kali datang ke Vihara Arya Dharma, Margaretha mengaku agak takut dimarahi pada saat mau masuk ke Vihara. Tapi ternyata ia dipersilahkan masuk oleh mereka yang beribadah di dalam Vihara.
“Saya agak takut dimarahi saat mau masuk untuk ambil beberapa foto dan video di dalam Vihara, ternyata tidak seperti yang saya bayangkan, padahal sebenarnya aman-aman saja. Tadi saya disambut dengan baik, malah dipersilahkan masuk sama yang lagi berdoa di dalam Vihara,” kata Margareta.
Ia mengatakan apa yang iaa lihat dan alami hari itu adalah suatu wujud dari toleransi antara umat beragama.
“Terus hari ini berkesan sekali buat saya, karena pertama kali saya lihat langsung atraksi barongsai, biasanya saya cuma lihat di TV, hari ini saya bisa merekam video pertunjukan barongsai secara langsung,” katanya. (*)
Discussion about this post