Jayapura, Jubi – Sepuluh perupa muda Papua dari lintas wilayah di Tanah Papua menampilkan karyanya di Gedung Sophie P3W, Padang Bulan, Kota Jayapura, Papua, pada Rabu (31/1/2024). Melalui tema Bholuh atau ‘Dari Tanah’ mereka berproses bersama melahirkan karya yang mewakili pandangan hidup dan jati diri mereka sebagai seniman Papua.
Kurator Bholuh, Dicky Takndare, mengatakan 10 perupa muda ini direkrut dari berbagai wilayah di Tanah Papua. Melalui Bholuh para perupa muda itu diharapkan menjadi seniman Papua yang berkarakter.
“Sepuluh perupa muda ini yang diharapkan Bholuh pertama yang menjadi seniman Papua,” kata Dicky Takndare kepada wartawan di Gedung Sophie P3W, Padang Bulan, Rabu (31/1/2024).
Takndare menjelaskan pameran seni rupa ini mengambil tema Bholuh atau ‘Dari Tanah’ yang berarti biji/bibit dalam bahasa suku Sentani. Pameran ini dirancang sebagai program yang berkonsentrasi pada para perupa muda Papua sebagai subjek utama.
Pameran itu sendiri, lanjut Tankndare, merupakan presentasi dari program Bholuh yang dijalankan selama tiga pekan dan melibatkan perupa muda dari berbagai wilayah di Tanah Papua serta lima orang guru adat.
“Pada targetnya adalah merangkul muda-mudi menjadi perupa Papua. Dan untuk memotivasi seniman muda Papua dalam usaha menjadi dirinya sendiri,” lanjutnya.
Ia menjelaskan tidak sedikit program seperti seni rupa, budaya, tarian, dan lain sebagainya di Tanah Papua ini, tetapi justru menjadikan orang Papua sekadar sebagai objek bukan subjek. Melalui Bholuh, seni rupa yang ditampilkan sekaligus merupakan wujud eksistensi dan sikap seniman Papua sebagai subjek.
“Jadi, anak-anak muda ini menjadi subjek. Dong bicara tentang dong pu tanah sendiri, dong pu masalah sendiri, bukan orang lain yang bicara buat dorang,” katanya.
Program Bholuh dan pameran tersebut diinisiasi oleh Udeido Collective bekerja sama dengan Papuan Voices, dan Alyakha Art Center dengan target utama perupa muda Papua.
Pameran seni rupa tersebut dibuka oleh Victor Mambor, wartawan senior dan juga pimpinan PT. Jubi Media Papua, dengan mengetuk Tifa dan mempersilakan para undangan dan pengunjung untuk menyaksikan karya-karya yang ditampilkan.
Karya-karya dalam pameran tersebut dikerjakan oleh 10 perupa muda yang selama tiga minggu belajar bersama, berdiskusi, dan berguru kepada lima orang guru adat.
Victor Mambor dalam pembukaan itu berpesan kepada penyelenggara pameran untuk meningkatkan keterlibatan perempuan Papua menjadi seniman muda Papua.
Menurut wartawan yang lama berkecimpung dan terlibat dalam banyak proyek karya seni, hidup itu soal bagaimana seseorang berproses, jangan hanya lihat hasil karyanya saja tapi lihat prosesnya.
“Semua ini adalah proses. Hidup ini juga proses. Tidak mungkin tiba-tiba jadi begini, kita harus hargai proses itu,” katanya.
Turut hadir memeriahkan pembukaan pameran itu Komunitas Action dan Asep Nayak.
Pameran seni rupa Bholuh akan berlangsung selama tiga hari, 1-3 Februari 2024, di Gedung Sophie P3W, Padang Bulan, Kota Jayapura, pukul 9.00 – 16.00 WP. (*)
Discussion about this post