Jayapura, Jubi – Dosen Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) dan Ketua Jurusan Kepelatihan Daniel Womsiwor mengatakan persiapan klub-klub Liga 2 terutama tiga klub di Provinsi Papua sangat mepet dan minim. Hal ini dikarenakan hanya butuh sebulan mempersiapkan tim guna melakoni Liga 2, yang akan bergulir 10 September 2023.
“Saya melihat waktu untuk mempersiapkan tim selama sebulan sangat sedikit karena membutuhkan 2,5 bulan untuk persiapan fisik umum dan 2,5 bulan untuk fisik dasar. Bayangkan kalau persiapan hanya sebulan, saya rasa mereka akan bermain secara fisik babak pertama dan memasuki babak kedua kemungkinan besar berkurang,” katanya saat diwawancarai Jubi, di ruang kerja di FIK Kampus Uncen, Waena, Kamis (7/9/2023).
Dia mengatakan di tengah kondisi fisik yang belum prima, jangan diharap tuan rumah bisa memenangkan laga kandang. Hal ini karena persiapan fisik yang kurang sangat berpengaruh, apalagi pada pertandingan babak kedua kemungkinan besar tim yang fisiknya masih prima, yang bisa memenangkan laga tersebut.
“Di antara tiga klub asal Papua saya menilai tim PSBS masih berkisar 60 persen sedangkan Persipura dan Persewar Waropen sekitar 50 persen, karena mereka bersiap diri selama satu bulan. PSBS Biak sendiri sudah melakukan uji coba termasuk Persipura dan Persewar Waropen, hanya saja waktu yang mepet dan sempit belum bisa menjamin mereka bisa bermain maksimal,” katanya.
Ia menambahkan kalau putaran kedua Liga 2 Indonesia bergulir lagi, baru bisa kelihatan permainan mereka dan juga kekuatan fisik. “Saya memang melihat materi pemain dari ketiga tim sudah bagus hanya saja apakah pemain juga melakukan latihan fisik secara pribadi, waktu istirahat dan juga gizi serta makanan sehari-hari [terjaga]. Apalagi mereka tidak tinggal di mes jadi sulit mengontrol kemampuan fisik mereka,” katanya.
Soal pemain senior yang memperkuat Persipura, Persewar, dan PSBS Biak, kata Womsiwor boleh-boleh saja memberikan spirit bagi pemain muda. Akan tetapi secara fisik mereka sudah berkurang kecepatan dan stamina, termasuk Ian Luis Kabes dan Tinus Pae di Persipura maupun Boaz T Solossa di Persewar Waropen, atau Ruben Sanadi di PSBS Biak.
“Mereka boleh bermain, hanya saja tidak boleh bermain full karena stamina pemain senior harus dijaga, dan menyiapkan pemain muda untuk mengisi posisi yang dimainkan pemain senior tersebut,” katanya. (*)