Jayapura, Jubi – Pesta Paduan Suara Gerejani atau Pesparani Katolik Nasional III tengah berlangsung di Ancol, Provinsi DKI Jakarta, pada 27 Oktober sampai 1 November 2023. Pesta paduan suara yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Bimas Katolik Kementerian Agama serta Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesparani Katolik Nasional atau LP3KN itu diikuti kontingen dari 38 provinsi.
Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Bimas Katolik, AM Adiyarto Sumardjono menjelaskan Pesparani merupakan pesta iman dalam bentuk ibadah syukur dan puji-pujian kepada Allah. “Pesparani akan diikuti kontingen dari 38 provinsi yang terdiri dari peserta lomba, dirigen, pelatih, organis, dan ofisial. Setiap kontingen mengirimkan maksimal 250 orang,” ujar Adiyarto, sebagaimana dikutip dari keterangan pers tertulisnya di Jakarta, Sabtu (28/10/2023).
Pesparani adalah aktivitas umat Katolik dalam bentuk pagelaran dan lomba musik liturgi dan nyanyian. Ada 13 cabang yang akan dilombakan dalam Pesparani Katolik Nasional III. Cabang lomba itu terbagi dalam empat kategori, yaitu paduan suara, menyanyikan Mazmur, cerdas cermat rohani, dan tutur Kitab Suci.
Adiyarto menyatakan Pesparani Katolik bertujuan mengembangkan pemahaman, penghayatan, dan pengamalan umat Katolik terhadap ibadah/liturgi gerejani. Dalam konteks kebangsaan, Pesparani memiliki spirit untuk mempersatukan perbedaan, karena seni bersifat universal dan memiliki pesan moral yang universal.
“Pesparani Katolik Nasional III mengangkat tema ‘kebersamaan dalam Keberagaman’. Tema itu menggambarkan Pesparani sebagai pesta persaudaraan, keharmonisan, persatuan dan kesatuan, kerja sama, solidaritas, serta semangat pengorbanan dari umat Katolik,” kata Adiyarto.
Menurut Toto, panggilan akrab Adiyarto, spirit tema itu mengajak seluruh umat Katolik untuk melihat Pesparani sebagai wadah mewujudkan rasa cinta tanah air, memperkuat toleransi, serta moderasi beragama melalui seni dan budaya.
“Pesparani menyuarakan kebhinnekaan untuk memperkokoh persatuan dan perdamaian. Pesparani merupakan wadah konsolidasi umat Katolik untuk mewujudkan rasa cinta tanah air dan memperkuat toleransi serta moderasi beragama melalui seni dan budaya,” tuturnya.
Pesparani Katolik Nasional pertama kali diselengarakan di Kota Ambon pada 2018. Adapun Pesparani Katolik Nasional II berlangsung di Kupang pada 2022. (*)