Nabire, Jubi – Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Katolik ke-I tingkat Provinsi Papua Tengah resmi ditutup oleh Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Papua Tengah Anwar H. Damanik mewakili Pj Gubernur, Dr. Ribka Haluk pada Sabtu, (14/10/2023).
Pj Sekda Papua Tengah dalam sambutannya mengapresiasi kegiatan keagamaan yang diikuti seluruh kabupaten kecuali Kabupaten Paniai, Puncak Jaya, dan Intan Jaya, dan juga telah melibatkan umat dari agama lainnya.
Anwar mengharapkan Pesparani bisa digelar tiap tahun, karena Pesparani merupakan wadah bagi umat Katolik dari seluruh daerah di Papua Tengah untuk berkumpul, berlomba, dan saling menguatkan.
“Ibu gubernur berharap kegiatan Pesparani jangan sampai berhenti di tahun ini saja. Kami berharap segala kekurangan Pesparani kali ini perlu dievaluasi demi terselenggaranya kegiatan di tahun berikutnya,” katanya.
Tak hanya itu, menurut dia, Pesparani juga menjadi ajang persiapan bagi Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesparani Katolik Nasional (LP3KN), dalam pentas nasional yang akan diselenggarakan di DKI Jakarta.
“Khususnya bagi pemenang Pesparani pertama ini yang berhak mewakili Provinsi Papua Tengah, dalam Pesparani tingkat nasional pada tanggal 27 Oktober 2023 – 2 November 2023,” katanya.
Ketua panitia umum Pesparani l Provinsi Papua Tengah Ausilius You mengatakan, pertama kali dilaksanakan Pesparani l Provinsi Papua Tengah dalam rangka untuk meningkatkan keimanan orang Katolik di Tanah Papua khususnya Papua Tengah.
“Tujuan pelaksanaan Pesparani bersama-sama di provinsi Papua Tengah adalah meningkatkan keimanan dan ketakwaan umat Katolik untuk bereaksi [terhadap] budaya dan seni,” katanya.
Selain itu, lanjut mantan Sekda Mimika ini juga guna menumbuhkan semangat atas keterlibatan umat dalam tugas-tugas gereja, dan meningkatkan kemampuan umat dalam penghayatan keimanan melalui gereja katolik sehingga dapat meningkatkan mutuh pertimbangkan.
“Ini juga sekaligus menentukan peserta yang dapat mewakili Papua Tengah dalam Pesparani Nasional di tingkat nasional di DKI di Jakarta,” katanya.
Peserta yang telah mengikuti kegiatan ini adalah dari 8 kabupaten yang sampai saat ini telah hadir perwakilan dari setiap 8 kabupaten, pertama Nabire yang dapat mengikuti 13 mata lomba, yang kedua Mimika mengikuti 4 mata lomba, Dogiyai mengikuti 11 mata lomba, Deiyai mengikuti 10 mata lomba, dan Puncak mengikuti satu mata lomba.
“Semoga semangat dalam kebersamaan dalam keberagaman, semua pekerjaan dalam penyelenggaraan ini dalam peran tugas pertanggungjawaban bapak, ibu dan saudara-saudari dengan kebersamaan,” katanya. (*)