Asmat, Jubi – Memasuki hari keempat pelaksanaan Festival Asmat Pokman – FAP di Agats, Kabupaten Asmat, Papua Selatan, perputaran uang di masyarakat mencapai Rp1,3 miliar. Nilai uang tersebut merupakan hasil dari pelelangan ukiran, panel dan anyaman orang asli Asmat dalam festival.
Bupati Asmat Elisa Kambu kepada Jubi, Selasa (10/10/2023) sore, menyatakan bahwa pelaksanaan FAP memasuki hari ke empat dan merupakan hari kedua kegiatan pelelangan.
Dikatakan, selama dua hari pelaksanaan lelang sejumlah 140 ukiran, panel dan anyaman hasil kerajinan tangan milik masyarakat dalam Festival Asmat Pokman telah terjual. Nilai uang dari hasil pelelangan ditaksir kurang lebih Rp1,3 miliar.
“Hari ini sudah memasuki hari ke empat pelaksanaan Festival Asmat Pokman, dan hari kedua proses pelelangan. Hari kedua lelang ukiran dan anyaman sudah terjual 140 an ukiran dan anyaman. Nilai uang dari hasil pelelangan dua hari kurang lebih Rp1,3 miliar,” kata Bupati Kambu.
Kambu menambahkan bahwa besok merupakan hari terakhir pelaksanaan Festival Asmat Pokman. Proses pelelangan ukiran dan anyaman akan dimulai pada paginya dan dilanjutkan kembali di sore hari. Diharapkan pengunjung untuk lebih banyak berpartisipasi dalam membeli hasil karya tangan masyarakat di sana.
“Kita masih punya waktu besok, masih tersisa sekitar 70-80 ukiran dan anyaman. Memang tahun ini (penyelenggaraan Festival Asmat Pokman), pengunjung tidak banyak seperti tahun-tahun sebelumnya. Kita harapkan besok hasil pelelangan cukup memuaskan sehingga bisa membantu ekonomi masyarakat,” tutupnya.
Sementara Kurator Museum Asmat, John Ohowirin menyebutkan bahwa ada 188 ukiran dan panel serta 53 anyaman hasil kerajinan tangan orang asli Kabupaten Asmat yang lolos seleksi pameran Festival Asmat Pokman ke -36. Proses lelang telah dimulai sejak Senin kemarin. Pelelangan karya seni masyarakat tersebut direncanakan selama tiga hari.
Dikatakan, 188 ukiran dan panel serta 53 anyaman sebelumnya telah diseleksi oleh pihak museum bersama panitia Festival Asmat Pokman.
“Proses seleksi kita lakukan beberapa waktu lalu di sejumlah distrik yang ada di Kabupaten Asmat, di antaranya Distrik Agats, Pantai Kasuari dan Atsy. Seleksi dilakukan secara ketat, dan dari proses itu kami mendapatkan 188 ukiran dan 53 anyaman yang masuk nominasi untuk dilelang,” kata Ohowirin. (*)