Jayapura, Jubi – Sebanyak 110 siswa penerima beasiswa program Afirmasi Pendidikan Menengah atau ADEM angkatan ke-9 asal Provinsi Papua, pada Minggu (9/7/2023) pagi telah diberangkatkan ke lima lembaga pendidikan terbaik di Indonesia.
Kepala Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Papua, Christian Sohilait mengatakan pengiriman kali ini merupakan tahun ke 11 sejak 2014 silam, dan seluruh biaya hidup, uang sekolah, biaya praktik dan transportasi ditanggung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan selama tiga tahun.
“Sebanyak 110 siswa diberangkatkan dari dua bandara berbeda, yakni 50 orang melalui Franskaisepo Biak, dan 60 orang dari Sentani, Kabupaten Jayapura,” kata Christian di Kota Jayapura, Minggu (9/7/2023).
Menurutnya, para siswa ADEM akan menempuh pendidikan di SMU dan SMK yang ada di Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Jawa Tengah.
“Sabtu kemarin mereka (siswa) seluruhnya sudah dilepas secara resmi oleh Pemerintah Provinsi Papua,” ujarnya.
Dirinya berharap, setelah tiba di kota studi masing-masing, setiap siswa bisa menjalani proses belajar dengan baik sehingga mampu menjadi lulusan yang cerdas dan berkualitas.
“Kami (pemerintah) berharap setiap siswa dapat belajar dan cerdas dalam akademik. Kemudian bisa berbaur dengan siswa lain di nusantara dan pastinya akan mengenal budaya lain serta harus bisa menjadi anak yang berkarakter,” katanya.
“Pemerintah Provinsi Papua sangat berterima kasih kepada Kemendikbud yang masih terus membantu anak-anak asli Papua,” katanya.
Saat ditanya soal beasiswa ADIK, Christrian menyampaikan Papua belum mendapat kuota pasti akibat adanya pembentukan tiga daerah otonomi baru (DOB), sehingga menyebabkan ada sedikit tarik ulur provinsi mana yang akan mendapat jatah lebih besar.
Tetapi yang jelas, kata dia, dengan melihat kondisi Provinsi Papua (induk) hari ini, jelas program ADEM dan ADIK ini sangat membantu. Makanya kami sangat harapkan Provinsi Papua bisa mendapat kuota lebih besar.
“Meskipun soal kuota belum ada, tetapi proses pendaftaran secara online sudah dibuka oleh pemerintah pusat. Semoga tahun ini bisa dapat 250 atau 300 orang, karena ini sangat membantu,” katanya. (*)