Wamena, Jubi – Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan siap berkolaborasi dengan Perusahaan Listrik Negara atau PLN Papua dan Papua Barat dalam penyiapan kelistrikan di berbagai daerah, baik di ibu kota provinsi maupun kabupaten lainnya.
Penjabat Gubernur Papua Pegunungan, Velix Vernando Wanggai mengatakan pemprov ingin mengajak kolaborasi antara PLN Papua dan Papua Barat dengan provinsi baru ini, dalam memberikan kontribusi pemikiran di dalam proses perumusan rencana pembangunan jangka menengah lima tahun, juga rencana pembangunan jangka panjang 20 tahun di Papua Pegunungan.
“Salah satu sektor unggulan yang didorong di perencanaan itu ialah kebijakan kelistrikan. Strateginya, pemetaan wilayah, jaringan distribusi, potensi sumber energinya dan skema bisnis kebijakan,” kata Wanggai usai pertemuan, Jumat (22/3/2024) di ruang kerja.
Selain itu Pemprov Papua Pegunungan dan PLN menyepakati pola kerja sama yang dibagi menjadi tiga klaster intervensi yaitu pertama intervensi kelistrikan PLN di Jayawijaya sebagai ibu kota provinsi dengan jumlah populasinya, sebagai regional hub untuk konektivitas dan sistem logistik, pusat pendidikan, kesehatan, jasa perdagangan sehingga memerlukan sumber daya listrik yang memadai.
“Begitu juga jika nantinya untuk pusat inti pemerintahan di beberapa titik dibangun, sehingga membutuhkan sumber daya listrik untuk pelayanan pemerintah, juga sektor ekonomi dan jasa sosial lainnya. Juga mendorong percepatan jalur penerangan di sekeliling Kota Wamena,” katanya.
Klaster intervensi kedua, kolaborasi dengan PLN untuk menyentuh pusat-pusat ibu kota di 7 kabupaten di Papua Pegunungan. Seperti di Lanny Jaya, permintaan PLN ada pengalihan tanggung jawab operasional dari pemkab kepada PLN, sehingga yang selama ini Lanny Jaya tidak dialiri listrik oleh PLN bisa teraliri listrik dari PLN.
“Begitu juga dengan Yahukimo dan Nduga akan ada penambahan alat. Terakhir juga rencana untuk peresmian satu pusat tenaga air di Sungai Iwur, Kabupaten Pegunungan Bintang,” katanya.
Klaster ketiga yang membutuhkan intervensi adalah bagaimana menyentuh kelistrikan pedesaan, atau bagaimana bisa menyentuh kampung-kampung di pinggiran yang jauh dari pusat permukiman besar, sehingga perlu disentuh dengan arus listrik, karena di kampung pun ada perekonomian yang dibangun oleh masyarakat.
General Manager Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat, Budiono, mengatakan bahwa pertemuan dengan Pj Gubernur untuk meminta dukungan terkait kelistrikan di Lanny Jaya yang masih dioperasionalkan oleh pemerintah setempat.
“Kami minta kalau bisa PLN yang mengoperasionalkan, sehingga PLN bisa masuk untuk bisa mengoperasionalkannya, sehingga masyarakat bisa menikmati juga listrik dari PLN. Dan hal itu didukung dan didorong, mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa masuk di Lanny Jaya,” kata Budiono.
PLN juga mengundang Pj Gubernur Papua Pegunungan dalam peresmian pembangkit listrik tenaga mikro hidro di Pegunungan Bintang, sehingga listrik dapat terlayani selama 24 jam. (*)
Discussion about this post