Manokwari, Jubi –Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Nasional Demokrat (NasDem) Papua Barat membuka peluang koalisi untuk mengusung calon gubernur dan calon wakil gubernur Papua Barat dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
PDIP sebenarnya memperoleh 7 kursi di DPRD Papua Barat pada Pemilu 2024 dan memenuhi syarat 20 persen (6 kursi) untuk mengusung calon sendiri. Sedangkan Partai NasDem 5 kursi, mesti menambah satu kursi lagi dengan berlkoalisi untuk bisa mengusung calon. Kedua partai pernah berkoalisi pada Pilkada 2017 dengan mengusung calon gubernur dan wakil gubernur petahana.
Sekretaris DPD PDIP Papua Barat Talimbekas Paulus kepada Jubi di Manokwari Selasa (16/4/2024) mengatakan saat ini partainya berdasarkan instruksi Dewan Pimpinan Pusat membuka ruang pendaftaran bakal calon kepala daerah.
“Instruksi dari DPP agar kami DPD dan DPC membuka pendaftaran sehingga berdasarkan instruksi tersebut kami buka pendaftaran sejak 8 April 2024 untuk bakal calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur, serta bakal calon bupati dan bakal calon wakil bupati, ini terbuka baik bagi kader di internal maupun di luar kader,” kata Talimbekas Paulus.
Sampai saat ini proses pembukaan pendaftaran masih berlangsung hingga Mei 2024. Kemudian hasilnya akan disampaikan ke DPP PDIP. “Di PDIP ini kan ada beberapa tahapan, setelah penjaringan, kemudian penyaringan lewat fit and proper test, seluruh bacalon yang terdaftar jadi calon,” katanya.
Talimbekas mengaku, meski perolehan kursi PDIP mencapai 20 persen untuk bisa mengusung cagub dan cawagub sendiri, namun pihaknya tetap membuka peluang koalisi bagi partai lain.
“Pada prinsipnya membangun daerah ini kan tidak hanya dengan PDIP, tetapi kita membuka diri untuk berkoalisi dengan partai lain, baik partai yang memiliki kursi di DPRD maupun partai yang tidak punya kursi,” katanya.
Disinggung apakah punya kans untuk berkoalisi dengan Partai NasDem Papua Barat, Paulus mengatakan hal itu tergantung dari figur.
“Bagi kami saat ini membuka pendaftaran bakal calon nanti dari calon itu kita akan lihat, tidak mungkin calon itu datang kosong-kosong saja, nanti kan calon yang bertugas untuk mencari koalisi dengan partai lain,” ujarnya.
Selain itu bagi kader internal, lanjut Paulus, jika memang hasil survei menyebut bahwa kader internal PDIP yang terbaik maka sudah jelas diusung. Demikian juga jika ada dari eksternal, namun memiliki ideologi yang sama dengan PDIP maka sudah pasti akan diusung.
Saat ditanya apakah DPD PDIP Papua Barat akan kembali mengusung mantan gubernur Dominggus Mandacan, Sekertaris PDIP itu menegaskan bahwa pihaknya membuka diri, tentu melalui proses pendaftaran yang sedang berlangsung.
“Saya pikir itu sah-sah saja, tugas kita sekarang melakukan penjaringan bakal calon, nanti yang menentukan DPP, dalam hal ini hak prerogatif ketua umum, yang jelas bahwa kita membuka diri untuk berkoalisi,” katanya.
NasDem sudah final mengusung Mandacan
Wakil Ketua DPW Partai NasDem Papua Barat Samsudin Seknun mengatakan partainya tetap membuka diri untuk berkoalisi dengan partai lain dalam perhelatan Pilkada Papua Barat maupun Pilkada di 7 kabupaten di Papua Barat.
NasDem secara struktur saat ini belum membuka pendaftaran atau penjaringan bakal calon kepala daerah di Papua Barat, sebab belum ada arahan dari DPP partai yang dipimpin Surya Paloh itu.
“Soal pilkada Papua Barat sampai saat ini DPP Partai NasDem belum menginstruksikan agar DPW membuka pendaftaran, biasanya nanti DPP mengirim kami TO tata cara rekrutmen calon kepala daerah. Namum hingga saat ini belum ada instruksi,” kata Samsudin kepada Jubi via telepon.
Meski demikian, Samsudin menegaskan pada Pilkada Papua Barat dan Papua Barat Daya, NasDem akan mengajukan calon terbaiknya. “Untuk Provinsi Papua Barat sudah, pasti NasDem akan mengajukan Bapak Ketua DPW Dominggus Mandacan yang juga mantan gubernur Papua Barat, itu sudah final, begitu juga rekomendasi Partai NasDem di Papua Barat Daya akan diberikan kepada Ketua DPW Petrus Kasihiuw yang saat ini menjabat Bupati Teluk Bintuni,” kata Samsudin
Baginya untuk Pilkada Papua Barat Daya pihaknya akan melihat kader Nasdem akan maju sebagai calon gubernur atau calon wakil gubernur yang berpasangan dengan figur lain. “Saat ini komunikasi politik sedang dijalani oleh teman-teman DPW NasDem Papua Barat Daya,” ujarnya.
Disinggung soal peluang koalisi dengan partai lain untuk mengusung Dominggus Mandacan sebagai cagub, dia menyebutkan sudah membangun komunikasi dengan beberapa partai politik, kendati hal itu masih disebut rahasia internal. Pihaknya menyadari bahwa koalisi dengan partai lain merupakan sebuah keharusan karena perolehan kursi partai di DPRD Papua Barat tidak memenuhi syarat 20 persen.
“Kami Partai NasDem Papua Barat hanya memiliki 5 kursi di DPRD Papua Barat sehingga kami sudah membangun koalisi dengan beberapa partai untuk memenuhi syarat 20 persen dan alhamdulillah sudah sekitar 6 atau 7 kursi yang akan bergabung dengan kami,” katanya tanpa membeberkan partai mana saja yang sudah ‘seiya sekata’ dengan NasDem Papua Barat.
Selain itu Samsudin menyebut peluang NasDem dalam koalisi pengusung cagub dan cawagub pada prinsipnya membuka diri, termasuk bagi Partai Golkar maupun PDIP Papua Barat.
“Karena kami harus realistis bahwa sampai saat ini NasDem hanya meraih lima kursi dan pasti membuka peluang koalisi dengan partai lain asalkan ide dan gagasan yang sama untuk membangun Papua Barat,” ujarnya.
KPU Provinsi Papua Barat sudah menetapkan perolehan kursi DPRD Provinsi Papua Barat pada Maret 2024. Dari 35 kursi, PDIP dan Partai Golkar masing-masing memperoleh 7 kursi dan Nasdem 5 kursi. Kemudian PKB, Gerindra, Demokrat, dan PAN masing-masing 3 kursi, serta Perindo 2 kursi. Kemudian PKS dan PPP masing-masing 1 kursi.
Dengan syarat pencalonan 20 persen kursi di DPRD atau 6 kursi, maka hanya PDIP dan Partai Golkar yang memenuhi syarat. Sedangkan partai lain mesti berkoalisi. (*)
Discussion about this post