Nabire, Jubi – Salah seorang aktivis Pemuda Intan Jaya, Kotor Bagau mengatakan, imbas dari kontak tembak antara TPNPB/OPM dan TNI/POLRI yang terjadi pada 19-21 Januari 2023 mengakibatkan 260 warga kampung Bilogai dan Kumpalugapa orang mengungsi di pastoran Titigi, Kabupaten Intan Jaya.
“Warga yang mengungsi itu mayoritas ibu ibu dan anak anak, mereka dari dua kampung menjadi tempat sasaran perang oleh TNI Polri maupun TPNPB OPM, adalah kampung Bilogai dan Kumpalugapa, Distrik Sugapa. Warga Kumpalugapa dan Bilogai masih mengungsi di Pastoran Bilogai sampai saat ini,” katanya kepada Jubi melalui sambungan selulernya, Kamis (25/1/2024).
Bagau mengatakan, warga Kumpalugapa dan Bilogai yang lari menuju kampung terdekat seperti Kampung Puyagia, Kampung Pesiga, Distrik Sugapa juga banyak yang belum didata dengan baik.
“Kami masih mengumpulkan data warga yang mengungsi ke kampung di atas,”katanya.
Bagau mengatakan, akibat kontak tembak itu juga ada warga yang mengungsi ke Paniai, Kabupaten terdekat untuk melindungi diri.
“Ada juga warga sipil yang menggusi lari ikut jalan trans Papua menuju Kabupaten Paniai dan Nabire untuk mengamankan diri di Kabupaten Paniai,”katanya.
Bagau mengatakan, ada masyarakat yang menggunsi dari distrik Homeyo yang terdampar di ibu kota juga akibat kontak tembak.
“Dari data yang kami himpun warga yang mengungsi dari Distrik Homeyo, berjumlah 32 warga yang akan dipulangkan ke Homeyo, 25 Januari 2024 telah dipulangkan oleh Pastor Paroki Ilaga Pastor Enjelo Pr, dan Pak Kadis Sugapa, Misael Sondegau,”katanya.
Bagau mengatakan, masyatakat dalam kondisi aman aman saja di Pastoran Titigi. Mayoritas ibu ibu dan anak-anak kecil yang mengungsi.
“Kami belum bisa pastikan kabar untuk warga yang mengungsi ke kampung tetangga karena situasi lagi belum kondusif. Kami juga susah pastikan kabar yang mengungsi ke Paniai,”katanya. (*)
Discussion about this post