Jayapura, Jubi – Kepolian Daerah Papua mencatat dari 15.213 Tempat Pemungutan Suara atau TPS Pemilihan Umum atau Pemilu 2024 yang ada di Tanah Papua, baru 13.916 yang melaksanakan pemungutan suara pada Rabu (14/2/2024). Sejumlah 1.297 TPS lainnya belum melakukan pemungutan suara karena masalah pendistribusian logistik pemilu.
Hal itu disampaikan Kepala Kepolisian Daerah Papua, Irjen Mathius Fakhiri di Kota Jayapura, Provinsi Papua, Rabu. Menurut Fakhiri, TPS yang belum melangsungkan pemungutan suara itu tersebar di Provinsi Papua, (34 TPS), Provinsi Papua Tengah (1.172 TPS), dan Provinsi Papua Pegunungan (91 TPS).
Di Provinsi Papua Tengah, TPS yang belum menyelenggarakan pemungutan suara antara lain di Kabupaten Puncak Jaya (697 TPS), Intan Jaya (383 TPS), dan Paniai (92 TPS). Di Provinsi Papua Pegunungan, TPS yang belum menyelenggarakan pemungutan suara itu ada di Kabupaten Tolikara (87 TPS) dan Jayawijaya (4 TPS).
“Untuk [Provinsi] Papua di Kabupaten Keerom satu TPS, Mamberamo Raya 16 TPS, Sarmi 8 TPS, Waropen 9 TPS,” kata Fakhiri.
Untuk pelaksanaan pemungutan suara susulan, Fakhiri menyatakan pihaknya masih menunggu hasil rapat yang dilaksanakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) masing-masing daerah. “Saya masih menunggu hasil tapat, tapi saya berharap besok [Kamis] sudah bisa dilakukan proses pemungutan suara susulan,” ujarnya.
Fakhiri juga menyatakan bahwa seluruh TPS di Provinsi Papua Selatan terpantau bisa melaksanakan pemungutan suara sesuai pada Rabu. “Papua Selatan ada 1.770 TPS, saya harap dalam proses penghitungan suara juga bisa berjalan tanpa kendala,” katanya.
Mengenai logistik, Fakhiri menjelaskan prosesnya tetap sedang berjalan, yang mana aparat keamanan TNI-Polri siap mengawal sampai selesai.
“Saya sudah berkoordinasi dengan Panglima Kodam [XVII/Cenderawasih] untuk membantu transportasi udara, Polri tetap melekat pada pengamanan kotak suara. Saya juga sudah minta kapolres untuk setiap waktu melaporkan situasi dan selalu berkomunikasi dengan pihak KPU dan Bawaslu,” katanya. (*)