Jayapura, Jubi – Warga sipil Kabupaten Maybrat yang mengungsi ke Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat Daya, membutuhkan perhatian serius dari berbagai pihak. Hal itu disampaikan Direktur SKPKC OSA Christus Totus Papua, RP Heribertus Lobya OSA, pada Jumat (17/11/2023).
Ratusan warga Kabupaten Maybrat mengungsi ke sejumlah wilayah, termasuk Kabupaten Sorong, untuk menghindari eskalasi konflik bersenjata pasca penyerangan Pos Koramil Persiapan Kisor di Kabupaten Maybrat oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat atau TPNPB pada 2 September 2021. Kondisi para pengungsi itu sudah lebih baik dibandingkan situasi pada 2021, namun tetap membutuhkan bantuan dari berbagai pihak.
“Kondisi mereka baik – baik. Hidup sekarang sudah lebih baik. Hanya saja masih perlu bantuan dari berbagai pihak terkait pemenuhan kebutuhan pokok makan dan minum. [Mereka] juga butuh tempat tinggal dan biaya pendidikan [untuk anak-anaknya],” ujarnya.
Lobya mengatakan sekitar 511 pengungsi tersebar diberbagai lokasi di Kabupaten Sorong sejak 2021. Diantaranya di Kilo 28 berjumlah 84 jiwa, pengungsi yang tinggal di Intimpura berjumlah 241 jiwa, pengungsi yang tinggal di kos-kosan berjumlah 163 jiwa, pengungsi di SMP 8 berjumlah 23 jiwa.
“Itu jumlah para pengungsi di Kabupaten Sorong. Data itu diambil pada September 2023. Kemungkinan ada sedikit berubah, karena ada beberapa warga yang sudah berpindah ke wilayah lain seperti ke wilayah Maybrat,” katanya.
Lobya mengatakan SKPKC OSA membentuk empat kelompok tani beranggotakan para pengungsi Maybrat. SKPKC OSA juga mendampingi keempat kelompok tani membuat kebun, menanam, dan memanen tanaman mereka. Panenan berupa sayuran, ubi, dan keladi digunakan untuk konsumsi keluarga pengungsi, dan dijual di Pasar.
“Kami juga menyediakan sejumlah bibit tanaman untuk ditanam di kebun para pengungsi di wilayah Kabupaten Sorong. Berbagai pihak peduli terhadap pengungsi, yakni komunitas Avaa dan komunitas pemuda Yohan. Mereka membantu para pengungsi dari aspek penyediaan bibit tanaman. Gereja Katolik dan Pemerintah Kabupaten Sorong juga pernah membantu bahan makanan,” ujarnya.
Lobya mengimbau semua pihak untuk berbaik hati membantu bahan makanan dan bantuan lainnya bagi para pengungsi masih hidup di tempat pengungsian. (*)
Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!