Jayapura, Jubi – Sebanyak 162 warga Kampung Nogolait dikabarkan mengungsi ke Kota Kenyam, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan sejak Senin, 29/5/2023.
Ratusan warga itu memilih mengungsi setelah kontak tembak antara aparat gabungan TNI/Polri dengan kelompok Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat atau TPNPB di wilayah Nduga beberapa hari ini.
“Warga Nogolait meminta mengungsi karena adanya gangguan dari TPNPB. Saat ini seluruh warga ditempatkan di Sekolah Dasar Negeri 1 Kenyam,” kata Kepala Operasi Damai Cartenz 2023, Kombes Faizal Ramadhani di Kota Jayapura, Kamis (1/6/2023).
Menurut Faizal, dari data 162 warga Nogolait yang mengungsi terdiri dari 54 laki-laki dewasa, 84 ibu, serta 24 anak-anak.
“Mereka merasa ketakutan lantaran kontak tembak antara aparat keamanan dan kelompok TPNPB pimpinan Yotam Bugiangge,” ujarnya.
Meskipun situasi di Kota Kenyam saat ini telah aman, namun kata Faizal, personel keamanan tetap menjaga kewaspadaan guna mengantisipasi adanya gangguan dari TPNPB itu.
Terpisah, Kapolres Nduga AKBP Rio Alexander Panelewen mengatakan kontak tembak antara TPNPB dengan personel TNI/Polri terjadi di Kampung Nogoloit, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, pada Jumat (26/5/2023) dan Senin (29/5/2023).
Menurut Rio, kontak tembak pertama terjadi saat aparat keamanan gabungan melakukan patroli dan melintas di Kampung Nogoloit. Kemudian kontak tembak kembali terjadi saat adanya laporan aksi penodongan yang dilakukan oleh sekelompok orang bersenjata kepada masyarakat. Namun saat aparat tiba di lokasi, TPNPB sedang berusaha melarikan diri sehingga sempat terjadi kontak tembak dalam waktu yang cukup panjang.
“Dalam kontak tembak tidak sampai menimbulkan korban jiwa atau terluka. Kita kontak (tembak) dari pagi sampai sore, tapi mereka kabur,” kata Rio. (*)