Jayapura, Jubi – Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura, Ni Nyoman Sri Antari, mengajak orang tua yang memiliki bayi atau balita untuk rutin ke puskesmas, rumah sakit, atau posyandu untuk memeriksakan anaknya.
“Banyaknya yang datang menimbang bayi atau balita sehingga stunting bisa terdeteksi. Hal ini tentunya memudahkan kami untuk melakukan pelayanan agar anak-anak tidak mengalami stunting,” ujar Antari di Kantor Wali Kota Jayapura, Kamis (22/2/2024).
Stunting adalah kondisi yang ditandai dengan kurangnya tinggi badan anak apabila dibandingkan dengan anak-anak seusianya atau terjadi gangguan pertumbuhan pada anak.
“Stunting di Kota Jayapura ada 250 orang hingga data Desember 2023. Anak terjadi stunting karena kurangnya asupan nutrisi selama masa pertumbuhan atau masa kehamilan. Untuk itu, sangat penting untuk rutin orang tua memeriksakan kesehatan anak,” ujarnya.
Dinas Kesehatan Kota Jayapura gencar melakukan intervensi berupa pemberian makanan tambahan, seperti kacang hijau dan telur, yang dilakukan secara door to door atau dari pintu ke pintu guna menurunkan angka stunting.
“Kami juga memberikan pendampingan kepada para kader stunting agar memberikan penyuluhan kepada orang tua terkait masalah kesehatan bayi atau balita, sekaligus mengajak orang tua untuk rutin memeriksakan kesehatan anak mereka,” ujarnya.
Antari berharap peran serta dari orang tua karena kesehatan anak tentunya lebih penting. Hal ini juga membantu pemerintah daerah untuk mencapai target dalam menurunkan angka stunting sehingga semua anak-anak sehat.
“Anak sehat bisa melakukan aktivitas dengan nyaman, tidak merasa minder dengan teman seusianya karena memilki tubuh lebih pendek. Anak-anak menempuh pendidikan dengan baik untuk meraih cita-cita dan menjadi generasi emas bangsa dan tentunya Kota Jayapura,” ujarnya. (*)
Discussion about this post