Jayapura, Jubi – Penjabat Sekretaris Daerah Kota Jayapura, Robby Kepas Awi, mengatakan anak-anak jalanan membutuhkan edukasi terstruktur dan pemberdayaan, agar menjadi anak yang berguna bagi bangsa.
“Supaya mereka memiliki masa depan yang baik. Anak jalanan membutuhkan pendampingan dan pemberdayaan sesuai kemampuan masing-masing,” ujar Robby Awi di Kantor Wali Kota Jayapura, Senin (15/1/2024).
Dikatakannya, anak jalanan adalah seseorang yang melakukan kegiatan ekonomi di jalanan, namun masih memiliki hubungan dengan keluarganya, yang rata-rata berusia antara 7 hingga 15 tahun.
“Dengan pemberian edukasi yang terstruktur agar memberi ruang kepada anak-anak jalanan supaya mampu mengeksplor bakat dan talenta mereka bisa muncul sehingga memiliki daya saing yang kompetitif,” ujarnya.
Dikatakannya, kebanyakan anak jalanan merupakan anak-anak yang berasal dari keluarga kurang mampu yang menjadi salah satu alasan mereka untuk mencari nafkah di jalannya.
“Pemerintah Kota Jayapura peduli dengan anak jalanan, karena bagian dari anak bangsa. Mengayomi dan memberikan perlindungan yang layak kepada anak jalanan, memberikan telat bernaung, dan pendidikan,” jelasnya.
Robby Awi berharap instansi terkait khususnya Dinas Sosial Kota Jayapura, membuat program untuk dijadikan kegiatan rutin dalam edukasi kepada anak-anak jalanan, agar memiliki kompetensi di berbagai bidang.
Kepala Dinas Sosial Kota Jayapura, Djong Makanuay, mengatakan terus memberikan perhatian kepada anak jalanan berupaya pendampingan skill agar mampu menghasilkan kerajinan tangan yang bernilai ekonomi serta penguatan spiritual.
“Sudah kami programkan untuk pembangunan tempat rehabilitasi agar membina mental, spiritual, pendidikan, dan kesehatan mereka agar menjadi anak-anak yang berguna,” ujarnya.
Terkait dengan pemberdayaan, Djong Makanuay menjelaskan anak jalanan diberikan bantuan kesejahteraan keluarga dan jumlah keluarga penerima manfaat untuk membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari.
“Memang kami serahkan bantuan tapi ada edukasi untuk memberikan penguatan sehingga bisa tumbuh dan terlindungi, melindungi anak bangsa cerdas kreatif dan kompetitif agar memahami peran mereka sebagai anak yang tumbuh dalam keluarga,” jelasnya. (*)
Discussion about this post