Jayapura, Jubi – Dalam rangka mempercepat penanganan kasus stunting, Dinas Kesehatan Kota Jayapura melibatkan peran Kader Pembangunan Manusia atau KPM di kampung, distrik, dan kelurahan.
“Peran kader ini untuk melakukan pencegahan dan penanganan stunting, sehingga target nasional 14 persen pada tahun 2024 dapat tercapai,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura, Ni Nyoman Sri Antari, di Kantor Wali Kota Jayapura, Selasa (11/7/2023).
Stunting terjadi karena kurangnya asupan gizi dan masalah status kesehatan, lingkungan sehingga menyebabkan anak gagal tumbuh pada 1.000 jari pertama kelahiran.
Selain itu, lanjut Antari, anak stunting memiliki risiko cukup tinggi menderita penyakit kronis saat anak sudah dewasa.
“Ini jangan sampai terjadi. Semoga semua anak di Kota Jayapura sehat hingga bisa meraih cita-cita untuk menjadi lebih baik,” kata Antari.
“KPM ini bertugas melakukan sosialisasi, edukasi, dan pencegahan. Pesertanya perawat dan ibu-ibu PKK di masing-masing kampung, kelurahan, dan distrik,” sambungnya.
Data Dinas Kesehatan Kota Jayapura, kasus stunting berada di angka 20,6 persen atau 16.000 anak-anak terdeteksi pada tahun 2020. Dengan melibatkan 65 KPM, diharapkan dapat menurunkan angka stunting hingga 0 persen atau zero stunting.
“Kami terus meningkatkan kapasitas para kader agar memudahkan dalam melakukan sosialisasi dan advokasi tentang pencegahan dan penanganan stunting,” ujarnya.
Antari berharap masyarakat terutama ibu-ibu yang sedang melanjutkan agar menjaga kesehatan, mengkonsumsi makan dan minuman yang sehat dan bergizi, serta rutin memeriksakan kehamilan di rumah sakit atau puskesmas.
Ketua Tim Pencegahan dan Penanggulangan Stunting Kota Jayapura, Rory Cony Huwae, mengatakan dalam melakukan pelayanan yang terpenting dalam diri setiap KPM adalah strategi karena sudah mengetahui karakter masyarakat di wilayah pelayanan masing-masing.
“Strategi untuk mengambil kebijakan yang untuk dihadirkan dalam setiap pelayanan. Kerja sesuai dengan hati agar memberikan pelayanan yang baik dan harus mempunyai komitmen,” ujar Huwae yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Jayapura. (*)