Jayapura, Jubi – Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Program Studi Hubungan Internasional, Universitas Cenderawasih mengadakan lokakarya penyusunan kurikulum untuk mendukung Merdeka Belajar Kampus Merdeka atau MBKM.
Wakil Dekan I Bidang Akademik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Cenderawasih, Dr. Meliana Ratana Pugu, SIP, M.Si mengatakan prodi Hubungan Internasional sebagai salah satu program studi dari sembilan prodi yang ada di fakultas, dapat menerapkan kurikulum Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia atau KKNI berbasis Merdeka Belajar Kampus Merdeka atau MBKM sesuai dengan amanat dengan Undang-Undang Pendidikan Nasional 2012.
Selain itu, Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 53 Tahun 2023, mengamanatkan syarat pendidikan tinggi saat ini harus merujuk pada ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi juga merujuk kepada apa yang diinginkan dunia usaha, industri, dan pasar hari ini.
“Sehingga capaian pembelajaran lulusan kita itu bisa diserap oleh dunia usaha, industri, juga lapangan kerja lainya, sehingga mengurangi angka pengangguran,” kata Meliana Ratana Pugu di sela-sela lokakarya, Rabu (27/9/2023).
Selain menerapkan apa yang telah menjadi amanat undang-undang, para lulusan HI Uncen juga diharapkan nantinya dapat terserap di dunia usaha atau pekerjaan lainnya, juga memiliki akhlak yang baik, terampil dan peka dengan menggunakan informasi data dengan baik.
“Misalnya lulusan HI kita banyak terserap di perbankan. Harapannya, di tempat lainnya juga di lembaga internasional seperti UNICEF, USAID, atau lembaga donor, pemerintahan dan lembaga penting lainnya. Sehingga apa yang mereka terima di kampus, bisa terakomodir dan diimplementasikan ketika mereka kerja. Jadi kurikulumnya harus sesuai dengan itu,” katanya.
Program MBKM ini memang baru diterapkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, dalam pelaksanaan di Universitas Cenderawasih sendiri belum banyak.
Untuk itu setelah menjadi Badan Layanan Umum atau BLU sejak Mei 2023, harapannya semua program studi di Uncen terutama di FISIP bisa menerapkan MBKM.
“Ketika kita menerapkan MBKM sebenarnya kita mendapatkan manfaat lebih, karena mahasiswa lebih leluasa mengatur kuliahnya 20-40 SKS di luar kampus. Dalam pengertian jika seorang mahasiswa ingin mengambil mata kuliah ekonomi ke Fakultas Ekonomi, itu bisa, yang penting ada MoU tetapi juga mau magang di mitra-mitra kita, ataupun latihan kerja asalkan ada MoU yang jelas,” katanya.
Ketua Program Studi Hubungan Internasional Uncen, Melpayanty Sinaga, mengatakan tujuan dilakukan lokakarya ini dengan maksud untuk memperoleh masukan (input) dari stakeholder untuk memperbaharui kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka atau MBKM sesuai dengan perkembangan studi Hubungan Internasional.
Selain itu menyesuaikan rancangan capaian pembelajaran program studi Hubungan Internasional FISIP Uncen dengan capaian pembelajaran jenjang sarjana (S1) seperti yang telah disepekati oleh Asosiasi Ilmu Hubungan Internasional Indonesia atau AIHII.
“Mengembangkan spesifikasi keilmuan studi HI yang memiliki kekhususan dan berbasis kebutuhan lokal Papua, serta memperoleh masukan mengenai kompetensi lulusan prodi dan capaian pembelajaran yang diharapkan oleh pemangku kepentingan,” ujar Sinaga. (*)