Sentani, Jubi – Ratusan orang tua calon murid mendatangi SMA N 1 Sentani mempertanyakan hasil tes anak-anak mereka, yang belum dikeluarkan oleh pihak SMA N 1 Sentani, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, Senin (10/7/2023).
Nicko Yoku, salah satu orang tua calon murid mempertanyakan kenapa nama anaknya tidak terdaftar. Padahal anaknya sudah mengikuti tes wawancara dan tertulis sebelumnya.
“Persyaratan administrasi hingga tes sudah diikuti, pihak sekolah harus jujur dan terbuka kepada kami orang tua, mengapa anak kami tidak diterima di sekolah ini,” ujarnya, saat ditemui di halaman sekolah SMA N 1 Sentani, Senin (10/7/2023).
Dikatakan, tes tertulis dan wawancara dilakukan pada 26 dan 27 Juni 2023 lalu, beberapa hari kemudian hasil tes diumumkan dan nama anaknya tidak ada dalam terdaftar hasil tersebut.
“Belakangan ada informasi yang beredar di tengah orang tua calon murid, katanya ruang belajar tidak cukup menampung jumlah siswa baru yang mendaftar saat ini,” katanya.
Maurids Frits Felle sebagai salah satu tokoh masyarakat yang turut hadir untuk mendapatkan informasi dari pihak sekolah terkait penerimaan siswa baru, juga kecewa karena seluruh panitianya tidak di tempat.
“Dalam proses penerimaan siswa baru, pihak sekolah sudah harus menetapkan jumlah siswa yang nanti diterima berdasarkan jumlah ruang kelas yang tersedia. Kalau seperti ini, jelas orang tua sangat kecewa,” katanya.
Menurutnya, semua orang tua menginginkan anaknya masuk di sekolah yang terbaik salah satunya adalah SMA N 1 Sentani. Sementara pihak sekolah saat penerimaan murid baru tidak transparan soal jumlah siswa yang nantinya diterima.
“Kuota yang diterima adalah 300 siswa, jumlah ini sudah disampaikan sejak awal pembukaan pendaftaran, sehingga ada pilihan sekolah lain lagi yang dituju,” ujarnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jayapura, Eqhbert Kopeuw yang ditemui setelah pertemuan dengan pihak sekolah menjelaskan, pihak sekolah sejak awal pendaftaran murid baru telah menginformasikan bahwa kuota penerimaan siswa baru hanya 300 siswa saja, hal ini berkaitan dengan jumlah kelas atau ruangan yang nantinya digunakan.
“Pihak sekolah sudah melaksanakan tugasnya sesuai dengan penetapan kuota yang diatur oleh dinas,” katanya.
Ia menambahkan bahwa jumlah siswa baru yang harus diterima di tahun ini adalah 320, yang tergabung dalam 9 rombongan belajar yang mana di setiap kelasnya ada 36 siswa. Sedangkan jumlah pendaftar murid baru sudah mencapai 700 orang, jika 300 diterima maka 400 siswa tidak diterima, hal ini juga harus dipikirkan untuk mandapat solusi alternatif lain, sementara keinginan orang tua anaknya harus sekolah di SMA N 1 Sentani.
“Jika dipaksakan maka akan terjadi 10 rombongan belajar, artinya ada 10 kelas yang setiap kelasnya menampung 40 siswa di dalam satu ruang kelas. Hal ini juga belum menjawab bagi 300 siswa lainnya,” katanya.
Lanjutnya, Dinas Pendidkan akan berembuk untuk mendapat ruangan tambahan. “Alternatif lain ruangan kelas yang diperlukan di luar lingkungan sekolah, tetapi sementara belum ada kesepakatan. Tentunya semua harus dalam satu lingkungan sekolah agar lebih mudah melaksanakan proses belajar mengajar,” katanya. (*)