Jayapura, Jubi – Uji Kesetaraan Assesment Nasional atau UK AN tahun ajaran 2022/2023 Paket C di Sanggar Kegiatan Belajar atau SKB Kota Jayapura memasuki hari kedua, pada Senin 15/5/2023).
Meski harus mengerjakan semua mata pelajaran yang diajarkan seperti di sekolah negeri, yaitu IPA, IPS, Matematika, dan lainya, namun peserta didik masih terlihat semangat mengerjakan soal-soal ujian.
UK AN Paket C di SKB Kota Jayapura yang terletak di Jalan Abepantai, Kampung Nafri, Distrik Abepura, berlangsung dari Sabtu (13/5/2023) secara online, dengan menggunakan dua sesi.
“Sebanyak 104 peserta didik dari 471. Semangat tinggi ditunjukkan peserta UK adalah untuk menggapai cita-cita yang diinginkan. Selama dua hari, dengan soal literasi dan numerasi,” ujar Kepala SKB Kota Jayapura, Clifford Korwa.
UK AN Paket C dengan kurikulum sesuai dengan kriteria lulusan atau SKL standar ketuntasan minimal untuk membantu masyarakat mendapatkan ijazah setara dengan pendidikan SMA guna melanjutkan ke pendidikan jenjang yang lebih tinggi.
“Selama pelaksanaan UK AN tidak ada kendala, meski sebagian terlambat datang. Namun, seluruh peserta didik sangat antusias dan mampu menjawab pertanyaan soal-soal sesuai waktu yang diberikan,” ujarnya.
Program kesetaraan ini sangat membantu masyarakat terutama yang sudah putus sekolah, dengan harapan memacu semangat masyarakat dalam menuntut ilmu, sehingga datang berbondong-bondong menempuh pendidikan di SKB Kota Jayapura.
“Saya berharap peserta UPK tahun ini mendapatkan nilai sempurna dan bisa lulus 100 persen, sehingga ijazahnya kelak bisa dipergunakan mereka sebagaimana mestinya,” katanya.
Clifford Korwa menambahkan, proses belajar mengajar di SKB Kota Jayapura dalam satu minggu dua hari pertemuan, yang juga dibekali dengan keterampilan komputer.
“Sekitar 20 persen tatap muka, 50 persen mandiri, dan 30 persen tutorial. UK AN di SKB ini, kita melaksanakan secara mandiri di tempat ini walaupun banyak kekurangan. Kita bisa lihat, dari 20 siswa, namun media pembelajaran yang tersedia hanya 15 kelompok saja karena tidak cukup,” ujarnya. (*)