Jayapura, Jubi – Masalah kesehatan mental di Papua masuk dalam kategori kritis, masyarakat perlu memperhatikan kesehatan mental, Selasa (10/10/2023). Demikian disampaikan dokter kejiwaan di Rumah Sakit Jiwa Abepura, dr Izak Samay, SP.KJ saat ditemui, Selasa (10/10/2023).
Bahkan menurutnya,kondisi mental di Papua lebih banyak diderita oleh orang asli Papua.
” Hari ini saya sudah menangani 60 pasien yang berobat, data bulan Agustus sebanyak 7000 pasien yang berobat di RSJ. Pasien yang berobat sudah mengalami sakit yang sedang sampai akut sehingga perlu perawatan rutin,” katanya.
Dia mengungkapkan, mereka yang mengalami masalah kesehatan mental terjadi pada usia produktif yaitu dari umur 20 sampai 40 tahun. Mereka yang sakit, kebanyakan dulunya pernah mengkonsumsi alkohol dan ganja.
Pasien yang mengalami masalah kesehatan perlu pengobatan yang cepat dan rutin. Pasien yang sakit tingkat sedang bisa sembuh 99 persen. Sedangkan yang pasien yang sakit akut, kemungkinan 90 persen sembuh.
Dia mengatakan, secara fisik mereka masih kuat dan sehat, namun secara mental mereka mengalami penurunan dan masalah. Sehingga hal itu mempengaruhi kehidupan mereka yang mengalami gangguan kesehatan mental.
Masalah kesehatan metal saat ini merupakan isu yang sudah mendunia. Semua negara diseluruh dunia menghadapi masalah kesehatan mental.
Hal ini menurutnya harus jadi perhatian, baik dari pemerintah dan juga masyarakat. Karena permasalahan kesehatan mental bukanlah masalah yang sepele.
Dokter Samay juga mengatakan permasalahan yang terjadi di masyarakat yang menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan mental adalah tidak adanya rasa menghargai dan menghormati yang memicu terjadinya penurunan kesehatan mental pada seseorang,
” contohnya adalah perilaku bullying yang terjadi di sekolah, hal mencaci maki yang di anggap biasa di masyarakat dan tidak dapat mengikuti perubahan yang terjadi dalam kehidupan juga mempengaruhi kesehatan mental,” ujarnya.
Kurangnya promosi tentang pentingnya kesehatan mental dan bagaimana cara untuk menjaga kesehatan mental.
Tanggal 10 Oktober diperingati sebagai hari kesehatan mental ata jiwa sedunia, Dokter Samay menyampaikan tema tahun ini tentang ” kesehatan mental untuk semua”. Artinya semua orang wajib mendapatkan kesehatan mental yang baik, ditempat kerja dirumah dan dimanapun.
Dokter Samay juga mengimbau bagi semua orang untuk lebih peduli, tenang, dan tetap memberi bantuan kepada teman atau keluarga yang mengalami masalah kesehatan mental.
Dia juga menyarankan untuk tidak malu berkonsultasi ke dokter psikolog atau dokter jiwa karena itu merupakan langkah yang baik untuk menjaga kesehatan mental.
Anita (26) warga kelurahan Awiyo mengatakan bahwa dirinya setuju, kesehatan mental merupakan masalah yang serius dan harus di tangani dengan baik,
” Kalau saya stress begitu karena pekerjaan saya biasanya makan atau pergi healing ke pantai begitu untuk senangkan diri,” katanya.(CR-1)