Sentani, Jubi – Pelayanan Kesehatan Keliling oleh Puskesmas Komba Waliyau tepatnya di Posyandu Nuri, Kampung Ifar Besar, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, Selasa (12/9/2023).
Turut hadir dalam pelayanan kesehatan tersebut, Penjabat (Pj) Bupati Jayapura, Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Distrik Sentani, Kepala Kampung, Tim Percepatan Penanganan Stunting (TPPS) Kabupaten Jayapura, sejumlah tenaga kesehatan, bidan, dokter dan masyarakat.
Pj Bupati Jayapura Triwarno Purnomo mengatakan pelayanan kesehatan ini dengan memberikan makanan tambahan kepada puluhan anak-anak dan balita.
Hal ini berkat dukungan sejumlah pihak seperti Dinas Kesehatan, DPMK, Puskesmas Waliyau Komba, hingga pihak swasta dari PT Angkasapura 1 yang bersama-sama melakukan pelayanan kesehatan, serta memantau dan menerima laporan dari masyarakat maupun aparat kampung terkait stunting.
“Posyandu berjalan satu bulan satu kali. Ini harus dipertimbangkan, kalau bisa lebih dari satu kali dalam sebulan. Dan semua pihak harus bergotong royong di dalamnya, tidak harus Dinas Kesehatan maupun Puskesmas, artinya pemerintah kampung harus kreatif dalam mengurus warga secara khusus dalam pelayanan kesehatan,” ujarnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura Khairul Lie mengatakan Posyandu ini adalah kegiatan rutin masyarakat di kampung ini. Pelayanan teknis seperti pemeriksaan ibu hamil dan pemberian imunisasi oleh tenaga bidan.
“Namanya Posyandu, sehingga seluruh kegiatan bagi masyarakat kampung harusnya terpadu, bukan hanya bidang kesehatan saja tetapi kegiatan yang lain seperti sosialisasi, seminar, dan pelatihan dapat dilakukan di Posyandu,” katanya.
Khairul juga mengatakan di Kampung Ifar Besar ditemukan adanya kasus stunting dan kurang gizi pada anak. Oleh sebab itu, hal ini perlu mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak.
“Jujur saja, hal seperti ini tidak mampu diselesaikan langsung oleh Dinas Kesehatan,” ujarnya.
Di Kampung Ifar Besar, lanjut Khairul, ada 3 kasus (8,8 persen) stunting dari 34 anak yang ditimbang, sementara penyebarannya ke Yabaso, dan 5 kasus (15,6 persen) dari 32 anak yang ditimbang saat ini. Cut of point WHO untuk persentase jumlah kasus di bawah 20 persen masih sangat rendah dan wajib ditangani termasuk di kampung ini.
“Data jumlah kasus ini adalah satu mimpi kita bersama yang harus diselesaikan dengan segera. Ketua TPPS kita saat ini langsung oleh Penjabat Bupati dan ketua anggarannya ada Ibu Sekda, sehingga hal ini diharapkan bisa diselesaikan dengan segera,” ujarnya. (*)