Jayapura, Jubi – David Manning kembali diangkat untuk menduduki jabatan Kepala Komisioner Polisi Papua Nugini di Port Moresby. Sebelumnya, David Manning sempat mengundurkan diri dari jabatan itu, menyusul kerusuhan dan penjarahan di Port Moresby pada 10 Januari 2024.
Amuk massa di Port Moresby dan sejumlah kota besar di Papua Nugini dua pekan lalu menyebabkan kematian lebih dari 20 orang. Penjarahan yang meluas menimbulkan kerugian ratusan juta dolar bagi para pelaku usaha.
Amnesty International meminta pihak berwenang untuk melindungi hak asasi manusia dalam menanggapi kerusuhan tersebut. Pemerintah Papua Nugini sempat memberlakukan keadaan darurat selama 14 hari.
Surat kabar National melaporkan Perdana Menteri James Marape mengumumkan pengangkatan kembali Manning sebagai Kepala Komisioner Polisi Papua Nugini. Selain itu, Taies Sansan kembali ditunjuk sebagai Sekretaris Departemen Manajemen Personalia, setelah penyelidikan awal terkait kasus pemotongan gaji polisi dan pegawai negeri itu selesai.
Namun, Menteri Keuangan Andrew Oake dan Menteri Keuangan Samuel Penias tetap diskors “karena kegagalan mereka memperbarui sistem gaji, yang menyebabkan peristiwa 10 Januari”, kata Marape. Marape juga mengatakan Wakil Kepala Komisioner Polisi Philip Mina sedang diskors.
Sebuah komisi penyelidikan akan dibentuk untuk menyelidiki kepolisian. “Komisi penyelidikan akan dipimpin oleh seorang hakim dari Mahkamah Agung dan Pengadilan Nasional, dan [penyelidikan itu] akan diselesaikan sesegera mungkin untuk melihat struktur, cara kerja, dan etika perilaku mereka,” kata Marape.
“Negara ini berhak memiliki angkatan kepolisian yang efektif dan efisien. Kami tidak akan meninggalkan kebutuhan bisnis yang terlewat saat kami melakukan pemulihan, reboot, dan pemulihan,” tambahnya. (*)
Discussion about this post