Jayapura, Jubi- Menteri Luar Negeri (Menlu) Australi Penny Wong mengatakan kepada ABC News, mereka juga mengawasi Pemilihan Umum di Fiji yang berlangsung pada Rabu (14/12/2022). Itu menurutnya berlangsung dengan tertib dan damai.
Lebih lanjut Wong mengatakan mereka juga telah mengamati jalannya pemilihan umum dengan cermat.
Menlu Australia itu membuat komentar di tengah adanya perbedaan pendapat partai politik atas penghitungan suara yang terus menerus menyusul kesalahan Aplikasi hasil Kantor Pemilihan Fiji pada Rabu (14/12/2022) malam.
Juru bicara media Multinational Observers Group Kirsten Storey mengatakan mereka akan terus mengamati proses pemilihan yang penting ini.
Sementara itu Komandan Pasukan Militer Republik Fiji, Ro Jone Kalouniwai belum menjawab pertanyaan terkait seruan partai politik tertentu, terutama Pemimpin Aliansi Rakyat, Sitiveni Rabuka, untuk ikut campur dalam proses pemilu.
Rabuka mengatakan kemarin dia mengajukan petisi kepada Komandan RFMF, presiden, dan pengawas Pemilu sehubungan dengan kesalahan yang terjadi Rabu (14/12/2022) malam sebagaimana dilansir FBC News. Banyak orang terkejut dengan klaim Rabuka bahwa konstitusi memungkinkan militer untuk campur tangan, yang membuat niatnya dipertanyakan.
Sementara itu, Bagian 131.2, yang dirujuk oleh Rabuka, tidak mengacu pada proses pemilihan, pengelolaan pemungutan suara, atau penghitungan suara dengan bantuan militer.
Ada mekanisme khusus di bawah konstitusi yang dapat diminta oleh partai-partai untuk mencari ganti rugi atau menantang hasil pemilihan apa pun. Badan-badan yang menangani masalah Pemilu adalah Pengawas Pemilu, Komisi Pemilihan Umum, dan Pengadilan Pengembalian yang Disengketakan.(*)