Jayapura, Jubi- Menteri Kepolisian PNG, Peter Tsiamalili Jnr MP telah memberikan saran kepada Dewan Eksekutif Nasional di PNG, operasi-operasi di dataran tinggi yang paling berisiko dimajukan ke program jangka Panjang, untuk memelihara dan menegakkan perdamaian, pasca kerusuhan antar etnis di wilayah Provinsi Enga, Dataran Tinggi Selatan dan Hela.
Menteri mengatakan dengan kondisi yang relatif tenang di Provinsi Enga, menyusul konflik baru baru ini di Wapendama, Zona Pemolisian Khusus (SPZ) akan dibentuk di seluruh Provinsi Enga, Dataran Tinggi Selatan dan Hela. “SPZ memasukan seluruh komando RPNGC di tiga provinsi sebagai wilayah yang paling terkena dampak signifikan dari meningkatnya insiden terorisme dalam negeri,”katanya sebagaimana dikutip jubi dari postcourier.com.pg Kamis (7/3/2024).
Dia mengatakan perkembangan SPZ didasarkan pada hasil operasional awal beberapa hari setelah pertikaian antar suku pada 18 Februari 2024. “Beberapa hari setelah bentrokan di Wapendama, Komisaris Polisi bertemu dengan pimpinan senior Provinsi untuk melakukan penilaian kebutuhan keamanan di Provinsi Enga,”katanya. Dikatakan pasukan keamanan di lapangan segera ditingkatkan dengan pengarahan dua regu bergerak dan satu kompi tentara PNGDF.
“Komisaris selanjutnya menunjuk personal PNGDF yang ditempatkan di wilayah operasi sebagai Polisi Khusus yang berwenang melakukan penangkapan,”katanya.
“Komisaris telah mengeluarkan arahan yang jelas kepada semua pasukan keamanan yang memberdayakan mereka untuk menggunakan sebagai opsi penggunaan kekuatan. Hal ini dilakukan untuk membela masyarakat dan komunitas, serta melindungi infrastruktur penting bagi kehidupan masyarakat yang normal,”tambahnya.
Dia mengatakan, pendekatan pemerintah untuk mengendalikan keadaan normal ke daerah daerah yang terkena dampak, adalah melalui dua pendekatan.
Pertama peningkatan operasi kepolisian yang ditargetkan untuk memberikan dampak maksimal kepada elemen kriminal. Kedua, menggunakan mekanisme perselisihan tradisional untuk menyatukan masyarakat dan menyembuhkan luka lama.
“Petugas polisi tambahan dilibatkan dalam operasi keamanan, bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Enga untuk mendukung operasi pengadilan di kampung,”katanya.
“Penjabat komandan divisi Joseph Tondop telah ditunjuk sebagai Komandan SPZ bersamaan dengan perannya sebagai Komandan Divisi untuk Higlands West,”tambahnya.
Lebih lanjut Menteri Tsiamalili mengatakan, masih ada ketegangan mendasar di Wapenamanda, namun kini pasukan kemanan dapat memperluas wilayah operasi hingga mencakup tiga provinsi paling berisiko di Dataran Tinggi.
“Operasi SPZ ini akan mendatangkan tambahan sumber daya intelejen untuk mencegat dan menteksi oergerakan senjata api dan amunisi di SPZ. Juga akan ada ada keterlibatan pasukan keamanan dengan visibilitas tinggi di masyarakat yang terkenan dampak untuk membangun kepercayaan publik dan memberdayakan kepemimpinan lokal untuk mendeteksi dan melaporkan kegiatan kriminal,”katanya.
Menteri mengatakan meskipun beberapa anggota Oposisi Parlemenn mungkin tidak memahami konsep aksi terorisme domestic di PNG dan di seluruh dunia. Mereka harus beradaptasi dengan lingkungan dunia nyata.
“Warga negara yang taat hukum menyerukan tindakan terorisme dalam negeri dan menginginkan polisi dan aparat penegak hukum lainnya diperlengkap dengan baik untuk menghadapi ancaman ini,”katanya.(*)
Discussion about this post