Jayapura, Jubi – Menteri Luar Negeri (Menlu) Australia, Penny Wong, baru saja mengunjungi Tonga setelah mendatangi Samoa. Kunjungan ini sangat penting untuk membangun masa depan Pasifik yang lebih kuat secara bersama. Apalagi Menlu Tiongkok, Wang Yi, baru saja mengunjungi negara negara Pasifik termasuk kerajaan Tonga.
“Terima kasih Tonga telah menyambut saya hari ini, saya merasa terhormat untuk bertemu dengan Yang Mulia Raja Tupou VI,” tulis Menlu Penny Wong dalam akun twitternya @SenatorWong yang dikutip jubi.id, Sabtu (4/6/2022).
Dia menambahkan pemerintah Australia membawa energi baru untuk keterlibatan negara Kangguru itu dengan keluarga Pasifik.
“Australia membawa energi baru untuk keterlibatan kita dengan keluarga Pasifik kita, sehingga kita dapat membangun masa depan yang lebih kuat bersama,” tulis Wong.
Menteri Luar Negeri Australia, Penny Wong, tiba di Nuku’alofa, ibukota Tonga, pada Jumat (3/6/2022), dan bertemu dengan Perdana Menteri Hu’akavameiliku dan pejabat lainnya termasuk Raja Tupou VI.
Kunjungannya datang hanya tiga hari setelah Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, mengadakan pertemuan serupa di Tonga sebagaimana dilansir https://apnews.com
“Kami ingin keamanan regional ditangani, menjadi tanggung jawab, keluarga Pasifik tempat kami menjadi bagiannya,” ungkapnya selama konferensi pers bersama di Nuku’alofa ibukota Kerajaan Tonga.
“Kami akan terus terlibat dengan teman-teman kami, mitra kami di kawasan ini. Kami akan menghormati dan kami akan mendorong orang lain untuk menghormati arsitektur regional,” kata Penny Wong.
Menteri Luar Negeri Penny Wong mengatakan keamanan kepulauan Pasifik harus tetap berada di tangan kawasan itu, ketika Tiongkok mencoba untuk masuk.
Senator Wong dan Menteri Luar Negeri Tiongkok, Wang Yi, saat ini saling melompat-lompat di sekitar negara-negara kepulauan Pasifik. Ketika Beijing berusaha mengamankan 10 negara untuk mendaftar ke kemitraan keamanan regional.
Wong dan para pejabat berbicara tentang perubahan iklim dan upaya pembangunan kembali setelah gempa bumi dan tsunami dahsyat yang melanda Tonga pada Januari 2022. Juga dalam agenda adalah masalah kontroversial keamanan regional.
“Kami bukan pemerintah atau negara yang ingin masuk dan memberi tahu Anda apa yang harus Anda lakukan,” kata Wong pada konferensi pers di ibu kota, Nuku’alofa.
Dia mengatakan Australia menganggap dirinya sebagai bagian dari keluarga Pasifik.
“Kami ingin keamanan regional ditangani, menjadi tanggung jawab keluarga Pasifik,” ungkap Wong.
“Dan kami akan terus terlibat dengan teman-teman kami, mitra kami di kawasan ini,” katanya.
Sebelumnya, Kantor Berita Tiongkok yang dikutip https://www.tellerreport.com menyebutkan bahwa pada 31 Mei 2022, Raja Tupou VI dari Tonga bertemu dengan Menlu Tiongkok, Wang Yi. Raja Tonga Tupou VI meminta kepada Menlu Wang Yi untuk menyampaikan salam ramahnya kepada Presiden Xi Jinping dan dengan senang hati mengingat pertukaran persahabatan dengan Presiden Xi Jinping pada 2018 lalu dan panggilan telepon yang berhasil pada September 2021.
Ia mengatakan sejak terjalinnya hubungan diplomatik antara Tonga dan Tiongkok sejak 24 tahun lalu, perkembangan hubungan bilateral sudah penuh vitalitas.
Ketika Tonga menghadapi empat tantangan letusan gunung berapi, tsunami, gangguan penerbangan, dan epidemi, Tiongkok bergegas membantu, yang secara luas dipuji dan dengan tulus berterima kasih kepada orang-orang Tonga.
“Fakta telah membuktikan bahwa persahabatan Tiongkok tidak pernah terlihat dalam tindakan nyata daripada janji lisan,” tulis laporan Kantor Berita Tiongkok.
Kerajaan Tonga
Tonga adalah negara kecil di Kepulauan Polynesia di Pasifik Selatan. Kerajaan Tonga berdiri sesudah tahun masehi. Spanyol dan Portugis yang pertama kali mengarungi Samudera Pasifik tetapi tidak menyinggahi kepulauan Tonga.
Barulah pada 1616, pelaut Belanda Schouten dan Lemairre yang tiba dan kemudian pelaut Inggris Kapten Cook mendarat di Kepulauan Tonga pada 1777. Pada 1826 misi Eswleh berhasil dalam tugasnya di Tonga. Selanjutnya Raja Tonga bernama Taufa’ahau memeluk agama Kristen pada 1931 dengan nama Raja George Tupou I.
Sejak 1845, Raja ini mulai mendirikan Dinasti Tupou silih berganti mulai dari Tupou I, Tupou II, Tupou III, Tupou IV, Tupou V, hingga raja yang sekarang 2022 yaitu Yang Mulia Tupou VI.
Pemerintahan kerajaan Tonga pernah dipimpim oleh seorang “Ratu bernama Salote Tupou III.” Dia menjadi Ratu Tupou III dari 13 Maret 1900 sampai dengan 16 Desember 1965. Ratu Tupou III ini memerintah selama 48 tahun dan lebih lama dari Raja Tonga lainnya. Ratu ini sangat terkenal karena tinggi badannya mencapai 1,91 meter dan sangat dicintai rakyat Tonga.
Saat Ratu Tupou III meninggal pada 16 Desember 1965, rakyat Tonga meratapinya dengan kata-kata puitis berbahasa Polynesia Tonga berbunyi “Punaki E Fa Ka Oku Kei Alaha Hong Tu Unga“. Kiasan ini berarti “Bunga Pandan Telah Gugur, Tetapi Bau Aromanya Tetap Tinggal.”
Kerajaan Tonga terdiri dari pulau-pulau sekitar 170 pulau, 36 pulau di antaranya dapat dihuni oleh penduduk Tonga. Meski berbentuk Kerajaan Tonga, wilayah ini baru merdeka pada 4 Juni 1970 dengan luas wilayah 670 KM2 dan berbentuk Kerajaan Persemakmuran Inggris. (*)
Discussion about this post