Jayapura, Jubi – Perang Gualdacanal di Solomon dalam Perang Dunia Kedua dikenal sebagai Pertempuran Guadalkanal dan diberi nama sandi Operasi Menara Pengawal oleh pasukan Amerika.Perang ini terjadi pada 7 Agustus 1942 dan 9 Februari 1943 di sekitar pulau Guadalkanal di teater Pasifik pada Perang Dunia II. Ini merupakan serangan darat besar pertama yang dilakukan pasukan Sekutu terhadap Kekaisaran Jepang.
Kini Perang Dunia II telah berakhir tetapi sisa sisa peluru dan bom bekas pertempuran di Gualdacanal Solomon belum meledak dan membahayakan warga.
Hal ini menyebabkan sebuah tim ahli pertahanan Jepang baru-baru ini tiba di negara Kepulauan Solomon untuk menjalani pelatihan Unexploded Ordnance (UXO) bersama tim Explosive Ordnance Disposal (EOD) dari Royal Solomon Islands Police Force (RSIPF).
“Misi tersebut, yang dimulai pada 19 Januari, merupakan bagian dari kolaborasi dua minggu untuk meningkatkan keahlian dalam pembuangan UXO,” demikian dikutip Jubi dari tavulinews, Rabu (24/1/2024).
Dikatakan bahwa Kepulauan Solomon, menjadi wilayah perang dengan sejarah penting sebagai medan pertempuran selama Perang Dunia II, masih bergulat dengan sisa-sisa konflik tersebut. Warisan pertempuran sengit antara Jepang dan Amerika Serikat telah meninggalkan sejumlah besar persenjataan yang belum meledak, sehingga menimbulkan risiko besar bagi masyarakat dan tanah air.
Meskipun seiring berjalannya waktu, wilayah tersebut masih sangat terkontaminasi dengan UXO, sehingga menggarisbawahi pentingnya upaya kolaboratif untuk pembuangan dan keselamatan.
Jepang, yang mengakui betapa seriusnya permasalahan UXO di Kepulauan Solomon, secara konsisten memberikan penekanan khusus pada respons kooperatif. Kolaborasi berkelanjutan dengan tim EOD RSIPF merupakan bagian dari komitmen Jepang yang lebih luas untuk mengatasi tantangan UXO, bekerja sama dengan mitra utama seperti Amerika Serikat dan Australia.
Pemerintah Jepang dalam setahun terakhir telah memberikan bantuan hibah sebesar US$787.815 untuk mendukung tim EOD RSIPF. Pendanaan tersebut akan digunakan untuk pemasangan peralatan penting, termasuk ekskavator dan kendaraan khusus, untuk meningkatkan kemampuan unit Pembuangan Senjata Peledak.
Pelatihan bersama dan penyediaan peralatan ini menandakan langkah penting untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan penduduk Kepulauan Solomon. (*)
Discussion about this post