Jayapura, Jubi – Aparat kepolisian di Kepulauan Solomon memuji komunitas Provinsi Choiseul Solomon dalam operasi penjinakan bom, di mana Tim EOD mengeluarkan bom Perang Dunia II.
Provinsi Choiseul adalah salah satu dari sembilan provinsi di Kepulauan Solomon. Itu terletak di tenggara Bougainville, sebelah barat Pulau Santa Isabel, dan utara Vella la Vella, Kolombangra dan New Georgia.
“Tim Pembuangan Senjata Peledak [EOD] dari Kepolisian Kerajaan Pulau Solomon [RSIPF] mengucapkan terima kasih kepada masyarakat di Provinsi Choiseul atas kerja sama mereka selama operasi penjinakan bom baru-baru ini,” demikian dikutip Jubi dari tavulinews.com.sb pada Kamis (19/10/2023).
Komisaris RSIPF, Mostyn Mangau, memuji masyarakat di wilayah operasi atas kepatuhan mereka terhadap instruksi tim EOD dalam menangani persenjataan yang tidak meledak (UXO). Dia menekankan ancaman serius yang ditimbulkan oleh bom-bom ini terhadap penduduk setempat, yang telah mengalami keberadaan mematikan selama beberapa tahun.
Komisaris Mangau menjelaskan operasi tersebut dilakukan menanggapi laporan masyarakat setempat mengenai penemuan bom di provinsi tersebut selama dua bulan terakhir. Tim EOD yang berdedikasi berhasil memindahkan dan membuang delapan UXO dengan aman, termasuk sebuah bom udara berukuran besar yang telah menimbulkan bahaya signifikan bagi masyarakat.
Mangau menyoroti tantangan yang ditimbulkan oleh kondisi cuaca yang tidak stabil selama operasi dua hari tersebut, namun memuji tim EOD atas profesionalisme dan kemampuan mereka untuk memastikan pemindahan UXO dengan aman.
Hal ini, katanya, sangat penting untuk menjaga keselamatan dan kesejahteraan masyarakat yang terkena dampak, sehingga memungkinkan mereka untuk kembali ke kehidupan normal.
Untuk lebih membantu menjaga keselamatan, Mangau mengimbau siapa pun yang menemukan UXO untuk segera melaporkannya ke saluran darurat polisi di nomor telepon 999.
Banyak penduduknya masih hidup dengan sisa-sisa bahan peledak bekas perang antara Jepang dan Amerika Serikat selama Perang Dunia II yang jumlahnya tidak diketahui. Persenjataan yang belum meledak (UXO) asal AS dan Jepang masih ada di beberapa atol negara tersebut.
Dalam Perang Dunia II terjadi pertempuran laut di Guadalcanal yang seringkali disebut sebagai Pertempuran Pulau Savo Ketiga dan Keempat, Pertempuran Solomon. Pertempuran terjadi 12 hingga 15 November 1942 dan merupakan pertempuran menentukan dalam serangkaian pertempuran laut antara pasukan Sekutu (terutama Amerika) dan Kekaisaran Jepang selama bulan-bulan tersebut -kampanye Guadalcanal yang panjang di Kepulauan Solomon selama Perang Dunia II.
Aksi tersebut terdiri dari gabungan pertempuran udara dan laut selama empat hari, sebagian besar terjadi di dekat Guadalcanal dan semuanya terkait dengan upaya Jepang untuk memperkuat pasukan darat di pulau tersebut.
Hanya dua laksamana Angkatan Laut AS yang terbunuh dalam pertempuran permukaan yang hilang dalam pertempuran ini. Hingga kini amunisi sisa PD II masih aktif di perairan Solomon dan juga hutan-hutan di daratan. (*)