Jayapura, Jubi – Presiden Majelis Umum PBB (UNGA) Dennis Francis, mendesak negara-negara Pasifik untuk bekerja sama mengatasi tantangan yang dihadapi kawasan itu dan dunia.
Dia berbicara pada konferensi pers di sela-sela hari pembukaan Pertemuan Pemimpin Forum Kepulauan Pasifik di Rarotonga pada hari Senin (waktu Kepulauan Cook).
“Kita harus bekerja sama untuk menyatukan posisi kita guna mengatasi tantangan yang kita hadapi,” katanya kepada rnz.co.nz, yang dikutip Jubi, Rabu (8/11/2023).
“Dan di sini, di Pasifik, bagi pulau-pulau kecil, kekurangan sumber daya, terpencil, dan sangat rentan, tantangan yang pertama dan utama adalah perubahan iklim dan kenaikan permukaan laut,”tambahnya.
“Mereka, sejujurnya, eksistensial, mengancam rumah Anda, tanah air Anda, warisan Anda, budaya Anda, mata pencaharian Anda, dan komunitas Anda.”katanya.
Presiden UNGA mengatakan dia menolak “untuk menjadi pengamat atas hilangnya dan hilangnya sejarah dan warisan budaya yang begitu mendalam” serta tantangan yang dihadapi oleh masyarakat di wilayah tersebut “yang terpaksa meninggalkan tanah air mereka, dianggap tidak dapat dihuni oleh negara lain.” naiknya permukaan laut”.
Dia mengatakan Majelis Umum PBB dan seluruh sistem PBB perlu “bertindak tegas” untuk membantu pulau-pulau kecil, termasuk melalui upaya adaptasi dan pembangunan ketahanan.
“Hal ini mencakup, misalnya, membantu memastikan bahwa sumber daya tersedia bagi masyarakat untuk merespons dengan cepat dan fleksibel terhadap bencana dan/atau peristiwa terkait iklim yang menghancurkan atau merusak infrastruktur dan fasilitas yang sensitif dan/atau diperlukan,”katanya.
“Hal ini mencakup upaya untuk melindungi, untuk anak cucu, kekayaan dan keragaman budaya dan warisan yang dibangun oleh masyarakat kepulauan selama beberapa generasi,”tambahnya.
“Dan hal ini termasuk menghilangkan keraguan atau ketidakpastian yang ada, secara politis, mengenai status kenegaraan, kedaulatan dan hak-hak yang menyertainya, termasuk zona maritim, yang berdampak pada negara-negara tersebut, serta mengenai status jangka panjang keanggotaan mereka di PBB. ” katanya.(*)