Jayapura, Jubi – Awal Maret 2023, di Kota Port Moresby, seorang perempuan Papua New Guinea (PNG) asal Provinsi Otonom Bougainville memasang bunga di telinga kirinya. Sambil bercanda, jurnalis jubi.id menanyakan mengapa harus memakai bunga di telinga kiri maupun kanan? Dia hanya menjawab suka memakai bunga karena hampir semua perempuan Pasifik mengenakannya di kuping mereka.
Hal yang sama pula pernah dikatakan aktivis perempuan asal Fiji dari NGO PANG, Maureen Penjaueli, dalam suatu pertemuan di Madang, 2017 silam. Aktivis yang berjuang melawan Deep Sea Mining dan anti nuklir di Pasifik itu mengaku senang karena bunga sebagai simbol bagi kaum perempuan Pasifik.
Oleh karena itu tak heran kalau Antropolog dari Hawaii, Dr Hiagi Wesley, professor studi Kepulauan Pasifik, mengatakan Hawaii dan Kepulauan Pasifik lainnya, bunga telah menandakan cinta dan keindahan selama ribuan tahun.
“Bunga, seperti plumeria Hawaii atau lehua Samoa, melambangkan cinta. Tetapi penempatan bunga dapat menandakan cinta seperti apa yang Anda miliki, atau cinta seperti apa yang Anda miliki. Anda mencari.”
“Leluconnya adalah jika Anda memakainya di sebelah kiri, Anda akan diambil. Jika Anda memakainya di sebelah kanan, Anda tersedia,” kata Dr. Wesley sambil tertawa dalam laman resminya https://kealakai.byuh.edu/ yang dikutip Jubi.id Jumat (14/4/2023).
Walau dia mengaku tidak mengetahui kapan itu dimulai, mengenakan bunga telah menjadi bagian dari budaya Pasifik selamanya.
“Pentingnya telinga kiri mungkin ada hubungannya dengan meletakkan cincin kawin atau pertunangan di tangan kiri,” kata Pearl Tuiasosopo, mahasiswa tingkat dua ilmu politik dari Samoa Amerika.
Lebih lanjut dia mengatakan bunga tidak hanya menunjukkan status hubungan, tetapi hubungan dengan alam yang telah berlangsung selama ribuan tahun.
Selain itu, Profesor Antropologi ICS, Tevita Kaili, mengatakan hubungan masyarakat Kepulauan Pasifik melalui alam ini lebih dalam dari sekadar aksesori rambut.
“Semua pakaian kami berasal dari alam,” lanjut Kaili.
“Tapa (baju asli Hawaii) berasal dari tumbuh-tumbuhan dan alam, bunga berasal dari tumbuh-tumbuhan dari alam, dan kalau menggunakan bulu dari alam berasal dari burung. Ini tentang kita yang hidup dekat dengan alam. Semuanya berasal darinya,” kata Wesley.
“Jadi jika Anda ingin menambah kecantikan Anda, Anda menambahkan sepotong alam. Anda tidak menambahkan Chanel, Anda tidak memiliki Paris Hilton untuk digunakan. Anda memiliki bunga,” kata antropolog Wesley.
Dia menambahkan alam dan produk alam hanya akan meningkatkan kecantikan Anda selamanya.
Meskipun Dr. Wesely mencatat bahwa pria juga bisa memakai bunga, jika mereka mau.
Dr. Wesley dan Dr. Kaili menyarankan sebuah solusi: “Anda melihat pulau-pulau yang penuh dengan bunga-bunga indah? Perhiasan bukan bagian dari budaya. Anda memiliki bunga sebagai perhiasan wanita agar terlihat cantik. Tidak hanya bunga yang indah, tetapi juga gratis,” katanya.
Walau demikian bunga juga terkadang mahal jika sudah masuk dalam industri bunga.
Bukankah petani bunga sudah mengembangkannya menjadi bisnis. Tak tahulah tetapi terkadang semua alam yang gratis di dunia, terkadang menjadi ladang bisnis demi kecantikan alami. (*)