Jayapura, Jubi – Seorang pakar tata negara di kawasan Pasifik dan sekitarnya mengatakan pendekatan “whack-a-mole” yang dilakukan AS dan sekutunya terhadap upaya Tiongkok di kawasan Pasifik, jelas bisa merugikan mereka.
“Joanne Wallis, profesor keamanan internasional di Universitas Adelaide dan timnya telah memperbarui peta cerita mereka tentang alat-alat kenegaraan yang digunakan oleh negara-negara di Pasifik,” demikian dikutip Jubi dari rnz.co.nz, Kamis (21/9/2023).
Dikatakan sejak 2019, ketika Kepulauan Solomon dan Kiribati memutuskan hubungan diplomatik dengan Taipei dan mendukung Beijing, terdapat peningkatan yang stabil dalam keterlibatan diplomatik dengan negara-negara Pasifik yang terutama didorong oleh persaingan geopolitik antara Washington dan Beijing.
Profesor Wallis mengatakan kepada Pacific Waves bahwa analisis mereka adalah bahwa pendekatan yang lebih penuh pertimbangan dan responsif terhadap aktivitas Tiongkok akan memberikan manfaat yang lebih baik bagi negara-negara Barat dibandingkan dengan kecenderungan reaktif mereka saat ini. (*)