Jayapura, Jubi – Menteri Perempuan, Anak-anak, dan Pengentasan Kemiskinan Fiji, Lynda Tabuya, terkejut dengan tingginya tingkat pelanggaran seksual serius di negara itu.
Pelanggaran ini telah disorot oleh Kantor Direktur Penuntutan Umum (ODPP) dan menyatakan bahwa statistik ini sangat menakutkan. Tercatat sebanyak 322 orang didakwa dengan 768 tuduhan pelanggaran seksual serius di Fiji pada 2022.
Mengutip The life of every woman and girl matters – Tabuya (fijivillage.com) melaporkan bahwa Menteri Tabuya mengatakan yang lebih menakutkan adalah terdakwa termuda adalah seorang anak laki-laki berusia 12 tahun, sedangkan korban termuda adalah seorang anak perempuan berusia 3 tahun.
Dia mengatakan ini sangat mengkhawatirkan dan menyerukan tindakan yang lebih mendesak dari semua orang, termasuk pemerintah, organisasi non-pemerintah, dan semua orang untuk mengatasi masalah ini.
Lynda Tabuya juga mengatakan bahwa segala bentuk kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan merupakan pelanggaran HAM.
Dia menambahkan ini harus diperangi dengan penuh semangat, dan kementeriannya akan terus mengadvokasi kesempatan yang sama dan pemberdayaan perempuan dan anak perempuan.
Tabuya mengatakan mereka akan bekerja dengan semua pemangku kepentingan untuk terus menciptakan kesadaran dan memberikan pelatihan kepekaan gender untuk mengatasi peningkatan kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan.
Dia mengatakan pemerintah menciptakan lingkungan yang memungkinkan bagi perempuan dan anak perempuan untuk mencapai potensi penuh mereka. Namun, mereka harus terlebih dahulu merasa aman di rumah dan komunitas mereka sendiri.
Dia memohon kepada semua pria dan anak laki-laki Fiji untuk membantu mereka menghentikan kejahatan keji ini, karena perempuan memandang laik-laki sebagai pelindung mereka.
Menteri Tabuya juga meminta orang tua untuk memantau aktivitas anak-anak sambil menggunakan ponsel untuk memastikan anak-anak tidak mengakses situs dewasa.
Tabuya mengatakan pornografi dianggap sebagai faktor penyebab meningkatnya pelanggaran seksual yang dilakukan oleh anak muda Fiji.
Dia menambahkan kehidupan setiap perempuan dan gadis penting, dan mereka memiliki hak untuk menjalani hidup mereka bebas dari kekerasan dan pelecehan.
Menteri mendorong perempuan dan anak perempuan untuk melaporkan segala bentuk pelecehan, dan mereka juga dapat melaporkan melalui Saluran Bantuan Anak 1325 atau Saluran Bantuan Kekerasan Dalam Rumah Tangga Nasional 1560. (*)