Jayapura, Jubi – Ada laporan dari Vanuatu bahwa hama kumbang badak kelapa kini menyerang perkebunan jagung di pulau Efate.
Para petani di Efate Utara mengatakan mereka mulai melihat kumbang tersebut merusak kebun mereka pekan lalu.
“Beberapa petani mengatakan bahwa mereka kini tidak hanya kehilangan seluruh perkebunan kelapanya, namun jagungnya pun ikut musnah,” demikian dikutip Jubi dari rnz.co.nz, Rabu (13/12/2023).
Desember adalah bulan panen jagung dan para petani Efate mengharapkan hasil panen tersebut dapat menghasilkan uang untuk perayaan Natal dan menyambut tahun baru 2024.
Mereka menyerukan lembaga pemerintah untuk turun tangan dan membantu menyelamatkan perkebunan jagung mereka.
Hingga Selasa (12/12/2023), Departemen Karantina belum menemukan solusi untuk memerangi masalah hama kumbang badak di perkebunan kelapa di Efate.
Ini berarti pohon kelapa di seluruh pulau mati secara perlahan-lahan akibat ulah hama kelapa.
Hal ini mengakibatkan masyarakat Port Vila dan Efate membeli kelapa kering dan kelapa hijau dari Pulau Santo dan Malekula, dua produk yang harganya melonjak dan mahal.
Sebelum serangan kumbang badak, kelapa kering dijual di pasar Port Vila seharga 50 vatu (NZ$0,70). Sekarang harganya 150 vatu (NZ$2,15). (*)