Jayapura, Jubi – Nama gelandang timnas wanita Australia, Mary Fowler, kini ramai dibicarakan di Port Moresby khususnya di Kampung Kira-kira di dekat ibukota Papua Nugini itu. Negara yang mayoritas penduduknya menggemari olahraga rughby itu, kini tertuju kepada perempuan peranakan PNG bernama Mary Fowler.
Maklum, ibu Mary Fowler berasal dari Kampung Kira Kira, Port Moresby, Papua Nugini.
Timnas wanita Australia yang berjuluk the Matilda lolos ke perempat final Piala Dunia Wanita FIFA menyusul kemenangan mendebarkan atas peringkat 13 dunia, Denmark.
Kemenangan ini bukan hanya disambut warga Australia, tapi di Kampung Kira-Kira dekat ibukota National Capital Districk (NDC) Port Moresby, tempat asal pemain Australia blasteran PNG dan Irlandia, Mary Fowler, bermain, juga ramai menyambutnya.
Tapi bukan hanya di Australia yang mengalami demam Matildas.
“Tepat di luar Port Moresby, sebuah desa kecil bernama Kira Kira menghiasi jalan-jalannya dengan warna hijau dan kuning,” demikian dikutip jubi.id dari https://www.smh.com.au pada Sabtu (12/8/2023).
Kampung ini adalah tempat kelahiran ibu bintang Matildas, Mary Fowler, Nido, serta pamannya, Rabura Geita.
Mr Geita mengatakan warga kampung mereka menyambut penampilan ponakan mereka, Mary Fowler, dengan kegembiraan.
“Karena keponakan saya, seluruh kampung ikut menonton pertandingannya,” katanya.
“Di semua rumah, mereka memiliki layar datar. Seluruh desa terlibat dalam mendukung Mary,” tambahnya.
Gelandang wanita di klub Manchester City
Pemain kelahiran 19 tahun ini mendapat kontrak sebagai pemain gelandang di klub Manchester City selama empat tahun.
“Striker berusia 19 tahun bergabung dari Divisi 1 Feminine Outfit Montpellier HSC dan tiba di Inggris dengan reputasi sebagai salah satu talenta muda paling menarik dalam permainan,” demikian dikutip jubi.id dari https://id.mancity.com.
Lebih lanjut dikatakan, Mary Fowler telah dianugerahi penghargaan PFA Young Women’s Footballer of the Year Australia dan dinobatkan sebagai yang kedua di NXGN Football’s 2022 Women’s Next Generation shortlist pada Maret, yang menyoroti pemain muda dan yang akan datang terbaik di dunia.
“Saya sangat senang dan bangga bergabung dengan klub ini. Ini adalah tim yang selalu ingin saya bermain. Saya merasa terhormat memiliki kesempatan ini,” katanya tentang keputusannya untuk bergabung dengan City.
“Saya sangat mengagumi gaya permainan tim – ketika City bermain. Anda melihat sepak bola dan betapa indahnya itu, dan Anda benar-benar bisa jatuh cinta dengan permainan hanya dengan menonton mereka, baik tim putri maupun pria,” tambahnya.
Pelatih Kepala Gareth Taylor menambahkan Mary adalah salah satu talenta muda paling menarik dalam permainan saat ini.
“Kami sangat senang dia bergabung dengan kami di sini di City,” katanya.
Ibu Mary Fowler bernama Nido dari Kampung Kira-Kira Port Moresby menikah dengan Kevin, pria asal Irlandia, dan pindah menetap di Brisbane, Australia dengan lima anak mereka. (*)
Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!