Jayapura, Jubi – Komite Olahraga Nasional Indonesia atau KONI Provinsi Papua masih terus berupaya mencari dukungan anggaran untuk mengikutsertakan ratusan atlet ke Pekan Olahraga Nasional – PON XXI di Aceh – Sumatera Utara tahun ini. Terbaru, mereka baru saja bertemu dengan Ketua DPR Papua, Jhony Banua Rouw.
Setelah pertemuan di Kantor DPR Papua, sehari lalu, Jhony Banua Rouw menyatakan akan mencari solusi untuk memastikan dukungan anggaran kepada KONI agar bisa mengirimkan atlet mereka ke PON XXI.
Jhony mengaku siap membantu KONI Papua untuk memperjuangkan anggaran menghadapi PON Aceh dan Sumut lewat mekanisme. Sebab kata dia, masih ada proses Anggaran Belanja Tambahan (ABT) yang diharapkan bisa berjalan dan membiayai kebutuhan atlet dan kontingen PON Papua.
Hanya saja, politisi Nasdem itu belum bisa memberikan jawaban berapa nominal anggaran yang akan disediakan. Hal itu akan dirembukkan lagi bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD). Jhony mengaku pelaksanaan dua agenda nasional, PON dan Pilkada yang jaraknya berdekatan menjadi beban berat bagi provinsi.
“Berapa biayanya, akan kami bicarakan dengan TAPD terutama Pak Pj Gubernur terkait dengan kemampuan anggaran kita. Karena bersamaan dengan PON, Papua juga ada Pilkada. Ini menjadi beban yang cukup berat, sehingga kita harus membagi uang kita yang semakin sedikit ke dua iven besar,” katanya kepada wartawan, Selasa (23/4/2024).
“Yang kita khawatirkan, Pilkada ini ada dua putaran, maka coast-nya lebih besar lagi, tentu ini harus diantisipasi dan dihitung dengan baik berapa yang bisa kita bantu untuk KONI dan bisa digunakan semaksimal dan seefisien mungkin serta tepat sasaran, jika memang fokus pada cabor prioritas yang bisa mendapatkan medali emas,” sambungnya.
KONI Papua sudah melaporkan terkait persiapan dan target yang hendak dicapai pada pelaksanaan PON XXI di Aceh – Sumut kepada Ketua DPR. Namun, KONI masih terkendala pada anggaran sehingga belum bisa memprogramkan TC terpusat atlet.
“Mereka terkendala dengan pembiayaan untuk TC dan kontingen nanti. Dari yang dilaporkan KONI kepada kami bahwa target mereka tetap menjadi lima besar dengan target perolehan 50 medali dan atlet 200 lebih,” kata Jhony.
Ia juga sempat menanyakan anggaran Rp 40 miliar yang sebelumnya telah diberikan kepada KONI Papua dari dana ABT tahun 2023 lalu. Namun, KONI memaparkan anggaran tersebut telah habis terpakai untuk memfasilitasi 54 cabor/disiplin cabor pada babak kualifikasi atau Pra-PON tahun lalu.
“Kita berpikir masih bisa digunakan untuk satu dua bulan ke depan tahun 2024 ini, tapi menurut laporan sudah habis sehingga hari ini belum ada kegiatan TC, yang ada cabor hanya melakukan TC mandiri,” ujarnya.
“Ini artinya prestasi bisa diraih jika persiapan TC sesuai dengan schedule. Jika tidak jalan, ini menjadi pertanyaan apakah mereka bisa mendapatkan hasil sesuai rencana atau tidak?,” katanya.
Anggaran yang Dibutuhkan
Karena sulitnya mendapatkan anggaran untuk mempersiapkan atlet menuju PON XXI, KONI Papua terpaksa harus merasionalisasi rencana anggaran dari yang tadinya Rp400 miliar menjadi Rp200-an miliar dengan mempertimbangkan situasi.
Ketua Umum KONI Papua, Kenius Kogoya mengungkapkan bahwa untuk menghadapi PON XXI di Aceh dan Sumatera Utara, KONI Papua membutuhkan anggaran sebesar Rp284 miliar dengan menurunkan kuota 274 atlet dari 402 atlet. Anggaran tersebut akan dipakai untuk persiapan akhir, akomodasi, dan semua kebutuhan lainnya menuju PON.
Kontingen PON Papua akan mengikuti 36 cabang olahraga dan 44 disiplin yang dipertandingkan pada PON Aceh dan Sumut. Sesuai schedule program, para atlet sudah harus masuk TC dan penampungan pada bulan Maret dan April 2024 lalu rencana try out pada Mei 2024.
“Namun karena sementara ini kita menyesuaikan dengan kondisi kita di daerah, mudah-mudahan ada jalan baik bagi atlet kita. Kemudian yang sudah lolos PON ini bisa mereka ikut PON,” katanya.
Dengan tersisa 3 bulan terhitung dari bulan ini, untuk persiapan menuju PON Aceh dan Sumut yang akan dibuka pada 8 September 2024 itu, KONI Papua akan menyesuaikan pada ketersediaan anggaran.
“Jika memang tidak tersedia anggaran, ya kita mau bilang apa. Kita tidak tahu apakah pemerintah pusat tunda atau tidak, sebab ini bersamaan dengan Pilkada serentak,” ujarnya.
Discussion about this post