Jayapura, Jubi – Bek kanan gaek Persipura Jayapura, Yustinus Pae, senang dan bangga timnya bakal melakoni laga kandang di Stadion Utama Lukas Enembe, Kampung Harapan, Sentani, Kabupaten Jayapura, pada kompetisi Liga 2 musim 2022/2023.
Kata pemain yang akrab disapa Tipa itu, keinginan untuk bermain di Stadion megah tersebut sudah tertanam sejak lama. Tapi hasrat itu baru terpenuhi justru saat Persipura akan berkiprah di kompetisi kasta kedua.
“Menurut saya ini sebuah kebanggaan bagi kita dan saya sendiri, karena seperti yang kita tahu Stadion Lukas Enembe ini salah satu stadion terbaik di Indonesia dan juga Asia Tenggara. Dan setelah PON kemarin akhirnya kita bisa bermain di sini, ini sebuah kebanggaan,” kata Tipa kepada awak media Jubi, Rabu (13/7/22).
Pemain yang sempat dilepas Persipura setengah musim pada Liga 1 musim lalu itu menyampaikan terima kasih kepada Gubernur Lukas Enembe yang sudah memberikan izin.
“Terima kasih sekali untuk Pak Gubernur yang sudah memberikan kita izin berlatih dan bertanding di stadion megah ini. Kami doakan Pak Gubernur tetap sehat dan diberkati selalu,” ujar Tipa.
Kakak kandung Victor Pae itu menyebut, meskipun roh Persipura sebenarnya ada di Stadion Mandala, namun ia berharap atmosfer yang sama juga bisa muncul di Stadion Lukas Enembe.
Dengan bertanding di Stadion berlevel internasional itu, Tipa juga berharap bisa memberikan motivasi berlebih bagi dia dan rekan-rekannya.
“Semoga bertanding di sini bisa membuat kita lebih termotivasi lagi untuk menang dan meraih apa yang kita impikan untuk kembali lolos ke Liga 1,” ungkapnya.
Tinus Pae merupakan salah salah pemain senior yang akhirnya dipertahankan oleh manajemen tim Mutiara Hitam. Tipa juga memilih bertahan bersama Ricardo Salampessy, Ian Louis Kabes, Muhammad Tahir, Gunansar Mandowen, Wulf Horota, Patrick Womsiwor, Alphons Migau, Jusak Isir, Ramai Rumakiek dan Brian Fatari.
Padahal, sebelum kembali memperkuat Persipura di paruh kedua Liga 1 musim lalu, Tipa sempat didepak bersama kapten tim Persipura, Boaz Solossa, dengan alasan indisipliner.
Tipa kemudian pindah ke klub Liga 2, Dewa United, dan berandil besar membawa klub tersebut promosi ke Liga 1 musim ini.
Sayangnya, saat memutuskan kembali ke Persipura pada paruh kedua, Tipa bersama rekan-rekannya gagal menyelamatkan tim Mutiara Hitam di papan bawah, hingga akhirnya terdegradasi.
Pemain yang sudah memasuki usia 39 tahun itu menjadi salah satu legenda yang loyal dengan Persipura. Sejak awal memperkuat Persipura di tahun 2007, Tipa sudah mempersembahkan dua gelar juara Liga Indonesia (2008-2009/2010-2011), dan trofi Indonesian Soccer Championship (ISC) A tahun 2016. (*)
Discussion about this post