Jayapura, Jubi – Persipura Jayapura, Papua kembali mendapatkan kemenangan dalam laga uji coba kedua mereka menjelang kompetisi Liga 2 menghadapi Cigombong Putra (Ciput) dengan skor 4-1, di Stadion Mandala, Kota Jayapura, Jumat (22/7/22) sore.
Dalam laga tersebut, Persipura yang berjuluk Mutiara Hitam mencoba skuad pertama mereka sejak menit awal yang terdiri dari Deddy Haryanto, Tinus Pae, Brian Fatari, Giovani Numberi, Wulf Horota, Fridolin Yoku, Muhammad Tahir, Ian Louis Kabes, Gunansar Mandowen, Ramai Rumakiek dan Patrich Wanggai.
Hingga babak pertama berakhir, Persipura hanya bisa menceploskan dua gol melalui Wulf Horota dan Ian Louis Kabes.
Di awal babak kedua, pelatih Ricky Nelson mengganti seluruh pemain dan memasukkan skuad kedua, Ricardo Salampessy, Irvan Mofu, Rony Beroperay dan lainnya. Meski sempat kebobolan, namun tim Mutiara Hitam kembali berhasil menambah dua gol melalui Ramai Rumakiek dan Samuel Gwijangge. Pertandingan akhirnya berakhir dengan skor 4-1.
Manajer Yan Permenas Mandenas yang menyaksikan langsung timnya bertanding mengaku performa Ian Louis Kabes dan kolega masih perlu ada sedikit evaluasi lagi.
“Saya pikir melihat pertandingan tadi, tim kita masih perlu evaluasi lagi, tentunya belum maksimal dari apa yang kita harapkan tapi pemain sudah bekerja keras dan menunjukkan komitmen mereka untuk bagaimana membangkitkan semangat dan kepercayaan diri mereka. Jadi saya pikir ini modal yang baik dan tentu harus ditingkatkan,” kata Mandenas usai laga uji coba.
Sementara, Pelatih Ricky Nelson mengatakan, secara keseluruhan permainan timnya sudah lumayan bagus. Hanya saja tempo permainan dan penyelesaian akhir atau finishing touch masih menjadi Pekerjaan Rumah (PR) yang harus dievaluasi.
“Pertama permainan agak berjalan lambat dan temponya belum cepat sehingga lawan lebih mudah mengantisipasi pergerakan tim kami, dan itu menjadi poin untuk evaluasi lagi, jadi nanti kita tingkatkan intensitas permainan untuk menyerang, karena kalau lawan defense total kita akan sulit untuk membongkar. Itu salah satu hal yang harus kita perbaiki, termasuk finishing dan memanfaatkan peluang,” beber Ricky.
“Jadi kita harus tingkatkan tempo permainan dan mengambil keputusan dengan lebih cepat, itu menjadi Pekerjaan Rumah (PR) kita juga,” sambungnya.
Eks juru taktik Sulut United FC itu mengakui, performa anak asuhnya masih jauh dari maksimal. Menurutnya, adaptasi dan menyatukan chemistry perlu dipertahankan lagi.
“Ini masih belum maksimal, masih 30 persen bahkan. Adaptasi pemain juga belum menyatu, dan belum ketemu chemistrynya,” ungkapnya.
Ia menambahkan, meskipun di babak pertama sebagian besar pemain berpengalaman diturunkan, namun ia mengaku itu bukan komposisi utama.
“Komposisi utamanya itu belum, prinsipnya saya mau melihat dulu kondisi fisik pemain. Supaya saya bisa dapat pemain-pemain yang fiks untuk komposisi utama,” ujarnya. (*)
Discussion about this post