Jayapura, Jubi- Fakta hari ini tim Mutiara Hitam turun kasta, ke Liga II setelah 28 tahun malang melintang di Liga Super Indonesia hingga Liga1 dan terpuruk ke Liga 2. Oleh karena itu persiapan tim dan pelatih sudah harus berjalan dan berkompetisi di Liga 2 Agustus mendatang.
Hal ini dikatakan Ferdinando Fairyo mantan kapten tim Persipura era 1990an yang pernah mengembalikan tim Mutiara Hitam dari divisi I ke divisi utama dalam bincang bincang dengan redaksi Jubi TV, Sabtu (9/4/2022) yang dipandu Pemimpin Redaksi Jubi, Jean Bisay.
“Manajer Persipura sudah ada dan saya menilai Eduard Ivakdalam sangat pantas melatih tim Mutiara Hitam mengarungi Liga 2 karena prestasinya membawa tim PON Papua meraih medali emas,”kata Ferdinando Fairyo.
Lebih lanjut kata Nando, para pemain sepak bola Papua juga harus mendapat kontrak yang pantas dan relevan dengan kebutuhan hari ini karena sepak bola sudah menjadi profesi dalam sepak bola industri. “Saya kira pelatih juga harus diberi target dengan kontrak yang tinggi agar bertanggung jawab membawa tim kembali ke Liga 1 musim depan,”kata Fairyo.
Tak lupa pula Ferinando Fairyo mengutip pesan mendiang pelatih Persipura HB Samsi, bahwa hargailah pesepak bola Papua dengan kontrak yang pantas dan mereka akan berjuang mati-matian dengan menunjukan kemampuan skill individu memadai.
Agaknya pernyataan Ferdinando Fairyo ini sesuai pula dengan pendapat Yohanes Auri soal pelatih peletak dasar sepak bola di Papua mendiang pelatih HB Samsi.
Johanis Auri, legenda Persipura, HB Samsi adalah pelatih yang namanya layak diabadikan karena mempersembahkan gelar juara Piala Presiden Soeharto 1976. Pak Samsi orang yang berpengaruh besar untuk Persipura saat itu. Kami Persipura bisa menjadi tim yang diperhitungkan di tingkat nasional,” ucap Johanis Auri sebagaimana dilansir skor.id
Pelatih bertangan dingin Mutiara Hitam, HB Samsi pula yang membawa Persipura Hitam bangkit dan juara Piala Presiden Soeharto 1976. Johanes Auri pemain yang tadinya seorang penyerang diperintah pelatih HB Samsi ini menjadi bek kiri hingga terkenal dengan julukan The Black Silent. Tak heran kalau Auri sependapat bahwa HB Samsi pelatih legenda dan peletak dasar sepak bola Samba di Mutiara Hitam.
Oleh karena itu pesan HB Samsi hingga saat ini sangat relevan dan sesuai dengan kebutuhan saat ini. Pihak menejemen Persipura mulai mengikat kontrak pemain dengan nilai pantas dan wajar karena sangat berpengaruh dalam kompetisi nanti. “Ini merupakan titipan dan keluhan dari para pemain sekarang kontraklah mereka dengan nilai tinggi,”kata Ferdinando Fairyo.
Mantan Kapten tim Persipura Ferdinando memberikan alasan kuat bahwa Eduard Ivakdalam kandidat terkuat melatih tim Mutiara Hitam di Liga 2. Alasan pertama kata Nando dua tahun lebih Eduard Ivakdalam tangani tim PON Papua XX mulai dari ball skill, taktik dan strategi.Kedua lanjut Fairyo mereka (Ricky Chawor dan kawan kawan) berhasil meraih medali emas dalam PON Papua 2021 dan ketiga Ricky Chawor dan kawan kawan harus dikontrak dengan nilai pantas. Apalagi lanjut dia Eduard Ivakdalam sendiri sudah punya lisensi kepelatihan A AFC yang diinisiasi PSSI tahun 2022.
Mantan El Capitano Persipura era 1994-2010 Eduard Ivakdalam telah mengikuti program kepelatihan A AFC. Bahkan saat pertandingan Persipura terakhir melawan Persita Tangerang, Eduard Ivakdalam hadir memberikan spirit dan dukungan terhadap Yohanes Pahabol, Ricky Chawor dan kawan kawan diakhir laga.
Eduard Ivakdalam di Liga 3 sudah cukup berpengalaman dengan pertama kali mengambil lisensi C AFC 2016 dan langsung menukangi Persewar Waropen di Liga 3. Saat ini Persewar bersama Persipura dan PSBS akan bertarung di Liga 2 merebut tiket ke liga1 musim 2022-2023 yang akan berlangsung pada Agustus 2022. Tercatat ada sebanyak 28 klub dan ada beberapa klub eks liga 1 seperti Sriwijaya FC, Semen Padang, Persela Lamongan, Deltras Sidoardjo, Kalteng Putra termasuk Persiraja Banda Aceh. (*)
Discussion about this post