Sentani,Jubi – Edmound Karoway, seorang pemuda Papua, membuat enam jenis sabun berbahan dasar pinang. Produknya dikelola dan dipasarkan lewat UMKM Pemuda Dafonsoro itu diberi nama sabun “Pace”, kini dia punya delapan pekerja.
“Usaha ini sudah ada sejak tahun 2018, mulai coba membuat sabun dengan ekstrak buah pinang satu jenis dulu. Itu sabun mandi batangan, awalnya sabun itu masih terasa panas di kulit , jadi saya terus ulang belajar lagi. Untuk awal itu saya kerja dengan empat orang. Dengan alat yang seadanya saja. ” kata Edmound kepada Jubi melalui telepon selulernya, Jumat (8/4/2022)
Pria 29 tahun ini terus mencari tahu dan menyempurnakan sabun buatannya. Dia harus pergi ke luar daerah untuk belanja bahan.
“Karena di Papua tidak ada toko yang menjual bahan kimia, jadi saya harus ke Makassar untuk cari bahan dasar, pulang dari Makassar langsung saya buat sabun dan jadi 25 liter. Dari hasil promosi yang dilakukan oleh pak Wagus Hidayat, saya langsung jadi termotivasi untuk membuat dalam jumlah banyak, pertama jadi itu sabun cair untuk cuci piring ,”jelasnya.
UMKM Pemuda Dafonsoro dibentuk sejak 30 juli 2020. Tahun berikutnya, UMKM ini menyerahkan hasil produksi sabun berbahan dasar buah pinang kepada bupati Kabupaten Jayapura. Tahun 2021 itu mereka memproduksi dua jenis sabun cair, sampo motor dan mobil, sabun cair untuk cuci piring. Kala itu, dalam sebulan, produksinya baru mencapai 30 liter .
“Bupati respons bagus, sehingga kami dibantu, tahun ini kami buat sabun dalam jumlah besar. “
Kini UMKM Pemuda Dafonsoro memproduksi enam jenis sabun cair berbahan dasar buah pinang. Harga satuannya 15 ribu rupiah perbotol 450 mil.
“Untuk saat ini sudah enam produk sabun Pace yang sudah kami buat, sabun cuci piring, cuci pakaian, sampo motor dan mobil, semir ban,sabun tangan dan karbol pel lantai. Satu hari kerja kami bisa dapat 80 liter hingga 120 liter sabun cair,” ujar Karuway.
Saat ini, pihaknya bekerja dengan alat seadanya yang mereka rancang sendiri. Dia berharap kelak dari pemerintah Provinsi maupun kabupaten dapat membantu, agar produksinya jauh lebih meningkat .
Dirinya juga tengah menunggu izin dari sejumlah instansi pemerintah terkait izin edar dan dagang produknya.
Jika sudah mengantongi izin, pihaknya akan bekerja sama dengan resto dan perhotelan di Kota dan Kabupaten Jayapura.“Target itu di resto, dan swalayan-swalayan,” ujarnya.
Sementara itu Eddy, salah seorang warga mengaku kagum dengan kreatifitas anak muda Papua yang dapat menciptakan sabun berbahan dasar pinang.
“Saya sebagai anak Papua sangat bangga sekali, karena pinang tidak hanya untuk dikonsumsi namun dipakai juga untuk bahan sabun,” ucapnya.
Eddy berharap kreatifitas atau usaha anak-anak muda papua seperti ini perlu disambut dan didukung pemerintah daerah.(*)
Discussion about this post