Semarang, Jubi – Sebanyak 713 kontainer berisi bahan ekspor dan impor terdampak air pasang atau banjir di di pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Dari jumlah peti kemas sebanyak itu, 83 persen di antaranya sudah terbit dokumen kepabeanannya dengan kerugian mencapai 43 juta dolar AS.
“Kami berkoordinasi dengan Pelindo untuk memberikan kemudahan pengecekan kondisi barang di peti kemas yang terdampak banjir rob dalam rangka pengurusan klaim asuransi maupun pengemasan ulang,” kata Kepala Kantor Bea Cukai Tanjung Emas Semarang, Anton Martin, dikutip Antara, Rabu, (1/6/2022).
Anton juga memastikan petugas bea cukai akan bertugas selama 24 jam sehari dan 7 hari seminggu. “Seluruh kekuatan, kami tempatkan 100 persen pegawai. Termasuk saat libur nasional Hari Lahir Pancasila,” kata Anton menambahkan.
Kantor Bea Cukai Tanjung Emas Semarang, Jawa Tengah, mengupayakan kemudahan bagi eksportir mengecek kembali barang ekspor yang terdampak air pasang atau banjir rob di Pelabuhan Tanjung Emas.
Sedangkan dengan beroperasinya kembali kegiatan di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, para importir yang telah memperoleh surat persetujuan pengeluaran barang diimbau untuk segera mengeluarkan barangnya.
“Diharapkan kontainer yang ada di pelabuhan bisa berkurang dan eksportir bisa memasukkan kontainernya karena pelabuhan sudah kering,” kata Anton menjelaskan
Sebelumnya, tanggul laut di kawasan Lamicitra yang jebol mengakibatkan banjir rob di kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang sejak 23 Mei 2022. Tingginya limpasan air laut yang terjadi dalam sepekan terakhir yang melanda pesisir utara Jawa Tengah itu diduga sebagai penyebab tanggul laut tersebut jebol. (*)
Discussion about this post